​Berebut Suara Nahdliyin, Semua Cabup Mojokerto Gandeng Cawabup NU

​Berebut Suara Nahdliyin, Semua Cabup Mojokerto Gandeng Cawabup NU Warga Nahdliyin Mojokerto menjadi rebutan semua calon bupati dan wakil bupati Mojokerto. Tampak warga NU saat hadir pada acara Ikbar di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Sabtu (18/7/2020). foto: MMA/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rekomendasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya jatuh pada pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati , Pungkasiadi dan Titik Mas’udah, Sabtu (8/8/2020) lalu. Dengan turunnya rekom PKB ini, berarti rekom partai pada paslon tuntas. Artinya, semua partai telah mengeluarkan rekom ke paslon masing-masing.

Ini juga berarti bahwa pemilihan bupati-wakil bupati (Pilbup) dipastikan bakal diikuti tiga paslon. Yaitu, -Muhammad Al-Barra (Ikbar), Yoko Priono-Choirunnisa (Yoni), dan Pungkasiadi-Titik Mas’udah (Puti).

Pertarungan tiga paslon itu bakal seru. Sebab masing-masing paslon memiliki kekuatan sekaligus kelemahan sendiri-sendiri. Apalagi mereka sama-masa memiliki basis nahdliyin, terutama para cawabupnya. Praktis, mereka sama-sama berebut suara warga NU.

Pasangan Ikfina- atau Ikbar, misalnya, dikenal sebagai kader NU. Bahkan merupakan cucu salah satu kiai pendiri NU, KH Abdul Chalim. Tak aneh, jika Ketua PCNU Kabupaten KH Abdul Adzim Alwi dan para kiai pengurus NU selalu hadir dalam acara sosialisasi yang digelar Ikbar. sendiri juga sering ke kantor PCNU memberikan sumbangan.

(Muhammad Al-Barra (Gus Bara) berbaju putih menyerahkan paket sembako secara simbolik kepada Ketua PCNU Kabupaten KH Abdul Adzim Alwi (kanan) di Kantor PCNU Jawa Timur disaksikan Sobirin, Kamis (16/4/2020). foto: MA/BANGSAONLINE.com)

adalah putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. Kini Kiai Asep menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Kiai Asep juga pernah menjabat Ketua PCNU Kota Surabaya dan dikenal luas sebagai ulama besar dan kiai miliarder tapi dermawan.

Salah satu success story Kiai Asep adalah kiprahnya di bidang pendidikan. Kiai Asep adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet . Kiai yang dikenal memiliki jaringan luas hingga luar negeri itu populer sebagai ulama yang piawai mengelola lembaga pendidikan. Kini, kiai yang fasih berbahasa Inggris dan Arab itu punya obsesi besar, yaitu mendirikan universitas Islam internasional sekaliber Universitas Al-Azhar di Mesir.

Kiai Asep memiliki sekitar 10 ribu santri, di antaranya tentu saja dari Kabupaten . Pusat pendidikan yang dikelola Kiai Asep berpusat di Pacet Mojoketo yang kini menjadi kawasan wisata pendidikan.

Kedermawanan Kiai Asep niscaya menjadi kekuatan tersendiri. Apalagi, masyarakat – terutama warga – sangat hafal watak Kiai Asep yang berjiwa sosial tinggi. Kiai Asep bahkan mengaku sudah memiliki platform bagaimana mengentas kemiskinan dan mengembangkan pendidikan sehingga semua rakyat tak ada yang putus sekolah. Bahkan bisa meneruskan ke perguruan tinggi.

Selain mimpin Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kiai Asep juga memiliki lembaga pendidikan gratis yang muridnya mencapai ribuan. Yaitu Mts dan MA Unggulan Hikmatul Amanah di Bendunganjati Pacet . Ribuan siswa-siswi itu tidak hanya gratis SPP tapi juga trasportasinya. Mereka diantar jemput secara gratis, pulang-pergi. Bahkan mereka juga dapat makan gratis.

Pasangan Ikbar didukung Partai Nasdem (3 kursi), Demokrat (5 kursi), Hanura (2 kursi), PKS (4 kursi), PAN (2 kursi), dan Gerindra (3 kursi).

Pasangan Puti juga memiliki basis NU. Ipung - panggilan Pungkasiadi - yang kini menjabat Plt Bupati dikenal dekat dengan pengurus PCNU .

Begitu juga Titik Mas’udah. Bahkan Titik Mas'udah kini menjabat Bendahara Umum PP Fatayat NU. Titik juga adik kandung Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang juga petinggi PKB. Ida Fauziyah adalah mantan Ketua Umum PP Fatayat NU.

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO