Dua Pekan Bakal Dievaluasi, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jatim Dimulai Hari Ini

Dua Pekan Bakal Dievaluasi, Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jatim Dimulai Hari Ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah di Kota Probolinggo, Selasa (16/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Uji coba pembelajaran di Jawa Timur resmi diberlakukan hari ini, Selasa (18/8). Guna memastikan uji coba pembelajaran berjalan lancar dan mengedepankan keamanan siswa, Gubernur Indar Parawansa meninjau dua sekolah di Kota Probolinggo.

Dua sekolah yang ditinjau Gubernur yaitu SMKN 2 Kota Probolinggo dan SMAN 2 Kota Probolinggo. Dua sekolah yang ada di zona oranye resiko penularan covid-19 tersebut membuka uji coba sekolah dengan jumlah siswa 9 orang perkelas (25 persen dari jumlah normal).

Baca Juga: Relawan Gus E Gelar Rakor di Sidoarjo untuk Kemenangan Bunda Khofifah-Mas Emil

Dalam penerapan uji coba pembelajaran ini, setiap siswa yang datang diwajibkan untuk melewati check point. Di titik ini, siswa dicek suhu tubuhnya dan diminta cuci tangan dengan menggunakan sabun. Siswa yang suhu badannya lebih dari 37 derajat diminta untuk tidak masuk kelas dan kembali ke rumah.

Selain itu setiap siswa juga wajib mengenakan masker dan juga face shield selama mengikuti kegiatan belajar di kelas. Dan jarak bangku antar siswa di dalam kelas juga dipastikan aman dengan jarak minimal satu meter.

Baca Juga: Tembus Pasar LN dan Serap Tenaga Kerja Lokal, Khofifah Apresiasi Agrobisnis Bibit Buah di Nganjuk

"Hari ini hari pertama uji coba pembelajaran secara bertahap. Kita bisa lihat bahwa di sekolah ini semua protokol kesehatan terjaga. Anak-anak yang datang dicek dulu di check point, protokol kesehatan ditegakkan betul. Dan kapasitasnya ini hanya sembilan orang per kelas," kata usai peninjauan.

Siswa yang datang ke sekolah mengikuti pembelajaran harus atas seizin orang tuanya. Dan mereka yang sekolah juga bergantian.

Setiap satu siswa dalam uji coba dua pekan ke depan hanya akan dapat giliran sebanyak dua kali masuk sekolah . Saat tidak dapat giliran sekolah mereka tetap melaksanakan pembelajaran daring di rumah.

Baca Juga: Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Adhy Karyono Optimistis Jawa Timur Siap Hadapi Bencana

Dalam kunjungan itu Gubernur banyak menyerap pendapat siswa bagaimana yang dirasakan selama pembelajaran daring di rumah. Ternyata siswa di sekolah kejuruan cukup terkendala jika hanya belajar di rumah. Padahal mereka membutuhkan banyak praktik di sekolah.

Seperti mereka yang jurusan kelistrikan. Selama belajar daring di rumah, mereka menyampaikan ke Gubernur bahwa mereka hanya belajar materi saja, tidak bisa praktik langsung. Padahal itu sangat dibutuhkan.

"Selama lima bulan pandemi, mereka memang mengeluhkan belajar daring karena di bagian materi tertentu dibutuhkan praktik secata langsung. Seandainya materi online sudah disampaikan, namun tetap saja di bagian bagian tertentu dibutuhkan praktik. Saya rasa semua SMK lebih banyak menerapkan keterampilan," tegasnya.

Baca Juga: Warga Nganjuk di Pasar Berbek Nganjuk Full Senyum Disambangi Khofifah, Tukang Becak: Lanjutkan Bu!

Dalam kesempatan itu Gubernur secara khusus mendampingi siswa untuk praktik di laboratorium kelistrikan. Ia sempat memuji bahwa sekolah ini meski di tengah pandemi tetap berinovasi mengajak siswa adaptif menuju era industri 4.0.

Hal serupa juga ia lakukan di SMAN 2 Kota Probolinggo. Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, siswa tampak antusias bisa belajar dengan dan mendengarkan penjelasan guru secara langsung.

Baca Juga: Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern dan Berteknologi Tinggi di Ponpes Dalwa Bangil

"Setelah uji coba selama dua pekan kita akan evaluasi. Namun intinya kita mencari format terbaik bagaimana anak-anak kita bisa belajar dengan optimal dengan tetap aman dari penularan covid-19," pungkas .

Sebagaimana dijelaskan kepala dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi bahwa jumlah SMA, SMK dan SLB saat ini di Jawa Timur tercatat 3.703 lembaga dengan 1.326.921 siswa. Sementara yang melakukan uji coba pembelajaran bertahap sebanyak 70 lembaga (1,89%) setara dengan 18.621 siswa (1,49%). (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO