​Gubernur Jatim Ungkap ‘Mimpi Khofifah’ 1992 dalam HUT ke-59 Bank Jatim

​Gubernur Jatim Ungkap ‘Mimpi Khofifah’ 1992 dalam HUT ke-59 Bank Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Dirut Bank Jatim Busrul Iman beserta jajarannya, Komisaris Utama Bank Jatim Akhmad Sukardi beserta jajarannya, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono, Pimpinan Bank Indonesia Regional Jatim, dan Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 saat pemotongan tumpeng HUT ke-59 Bank Jatim, Selasa (18/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku punya mimpi sejak menjabat anggota DPR RI tahun 1992. Mimpi itu, menurut dia, bagaimana saudara-saudara kita di kampung, di desa, di pesisir, tidak hanya metik ikan dari laut dan buah dari pohonnya. Tapi juga dengan sentuhan teknologi memliki nilai tambah.

“Kalau metik ikan dari laut itu Tuhan yang ngasih. Kalau metik buah dari pohon-pohon, itu juga Tuhan yang ngasih,” kata Gubernur Khofifah saat menyampaikan sambutan HUT ke-59 , Selasa (18/8/2020).

Mimpi itu, menurut dia, bagaimana teknologi bisa menggerakkan, memberi nilai tambah dengan mengolah, lalu mengemas, dan membantu akses pasar mereka.

“Ini mimpi saya dari tahun 1992. Dari tahun 92, saya di DPR RI, saya punya mimpi,” kata Gubernur Khofifah yang mantan anggota DPR RI itu. “Petik, olah, kemas, jual. Ini bahasa sangat Khofifah dari tahun 1992,” tegas gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu.

Ia mengakui sangat susah jika dari hulu hingga hilir dilakukan sendirian. “Karena yang dilayani sangat luas,” katanya. Tapi, kata Khofifah, jika BI, OJK, dan semua turun blusukan, niscaya akan “menemukenali” problem faktual, solusi yang efektif dan seterusnya. “Kalau kita tidak turun sendiri tidak mungkin kita bisa menemukan solusi yang efektif,” katanya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Khofifah juga minta menguatkan jejaring dan market ke 16 provinsi Indonesia timur. Menurut dia, di Indonesia Timur ada 18 provinsi. Tapi Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah memiliki kekuatan mandiri sangat besar. Jadi tinggal 16 provinsi.

Menurut dia, pada 16 provinsi itu, baik dari segi pendidikan maupun layanan kesehatan dipandu Jawa Timur. Bahkan hampir 80 persen logistiknya di-support dari Jawa Timur. Maka, menurut Khofifah, meski ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, itu hanya de jure, tapi secara de facto ibu kotanya adalah Jawa Timur.     

Karena itu ia minta menguatkan jejaring di 16 provinsi yang secara kewilayahan merupakan 50 persen dari Indonesia itu.

Ia juga mengatakan harus mendorong cabang-cabang agar memiliki konsep Super Team sehingga mampu menghadirkan inovasi dan kreativitas.

"Saya ingin ajak Super Team membangun tekad kuat. Hari ini eranya bukan kompetisi tapi kolaborasi, maka bangunlah kolaborasi sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya dan sekuat-kuatnya karena format sinergi kolaborasi menjadi sebuah kebutuhan," katanya.

Ia juga berpesan agar aktif menyisir sektor ultra mikro, mikro, kecil dan menengah untuk membantu akses permodalan mengingat 54% PDRB Jatim digerakkan oleh sektor UMKM.

"Hari ini UMKM butuh tangan dingin untuk menyapa mereka dan memberi pendampingan, akses, dan membantu meningkatkan nilai tambah, agar mereka bisa petik, olah, kemas, jual," ujarnya.

Lihat juga video 'Pemkab Nganjuk Terima Mobil URC Sekaligus Launching E-Retribusi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO