​32 Ribu Petugas Door to Door, Gubernur Khofifah: Dimulai Hari Ini Sensus Penduduk Offline Serentak

​32 Ribu Petugas Door to Door, Gubernur Khofifah: Dimulai Hari Ini Sensus Penduduk Offline Serentak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kick off secara virtual di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (31/8/2020). foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kegiatan Sensus Penduduk 2020 oleh BPS Jawa Timur resmi dimulai hari ini, Selasa (1/9/2020). Selama sebulan ke depan, sebanyak 32 ribu petugas sensus akan door to door ke rumah warga untuk melakukan pencatatan kependudukan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa setelah melakukan kick off secara virtual di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (31/8/2020), mengatakan bahwa menjadi langkah awal penting untuk terwujudkan single data kependudukan.

Sebab di tahapan sebelumnya, dalam secara online, baru 6,8 juta dari total 40,9 juta penduduk Jatim yang berpartisipasi. Atau baru 17,13 persen penduduk Jatim yang melakukan online.

"Artinya ada sekitar 34,2 juta penduduk Jatim yang belum dicatatkan. Untuk itu kita semua punya tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang sama untuk memaksimalkan 2020. Ini menjadi ikhtiar kita untuk mendapatkan data yang valid dan update," kata Khofifah.

Tak hanya menghasilkan data jumlah penduduk saja, namun dari ini, nantinya akan didapatkan pula komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk.

Sensus Penduduk 2020 ini nantinya akan menghasilkan data dasar kependudukan yang sangat strategis dan terkini dalam rangka menuju satu data kependudukan Indonesia sebagai salah satu perwujudan dari Perpres Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia.

Untuk itu, secara khusus Khofifah meminta Bupati/Walikota untuk mendukung, memaksimalkan dan mengkoordinasikan secara intensif pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 secara offline selama Bulan September ini.

Menurut dia, sensus ini menjadi bagian dari starting point untuk menyiapkan big data berupa single data kependudukan. Data kependudukan menjadi kunci penting dalam membuat perencanaan pembangunan di berbagai bidang sehingga hasilnya akan lebih signifikan.

"Selama ini dalam menyiapkan single data seringkali masih tidak sama inputnya. Sering kali formatnya juga masih belum sama, kalau tidak begitu datanya tidak dalam. Harapannya, basis data dari sensus yang sekarang ini akan menjadi pintu masuk untuk merapikan seluruh data kependudukan kita, maka akan sangat banyak manfaatnya," katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO