Dispendik Minta Maaf, Salah Input Logo Parpol pada Sila ke-4 Pancasila di Sekolah Daring SBO TV​

Dispendik Minta Maaf, Salah Input Logo Parpol pada Sila ke-4 Pancasila di Sekolah Daring SBO TV​ Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo bersama Afita Nurul Aini saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya. (foto: YUDI A/ BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan klarifikasi soal kesalahan input gambar yang dilakukan oleh salah satu guru pada saat mengajar sekolah daring di program GURUku.

Pada program pembelajaran yang disiarkan secara langsung oleh SBO TV dan streaming YouTube pada Selasa (8/9/2020) kemarin itu, terdapat lambang negara sila keempat digambarkan kepala banteng mirip logo salah satu partai politik.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota , Supomo mewakili pihak Dispendik, menyampaikan permohonan maaf karena kemarin ada salah satu guru yang mengajar di program GURUku, ada kesalahan input data atau input gambar. Guru tersebut atas nama Afita Nurul Aini yang sudah mengajar di program tersebut sebanyak empat kali.

“Saya mohon maaf atas nama Dispendik karena kemarin ada salah satu guru kami waktu mengajar terjadi kesalahan input gambar. Jadi, Bu Afita ini sudah mengajar empat kali hingga kemarin, dan tiga kali mengajar selama ini, Alhamdulillah sangat baik dan tidak ada masalah,” kata Supomo di Kantor Humas Pemkot , Rabu (9/9/2020).

Menurut Supomo, guru-guru yang dijadikan pengajar di program GURUku SBO TV ini adalah guru-guru luar biasa dan guru-guru terbaik di Kota , termasuk Afita ini. “Jadi, ini murni human error, karena bagaimanapun juga manusia adalah tempatnya salah, sehingga tidak ada tendensi apa pun dan tidak berkaitan dengan siapa pun dan apa pun,” tegasnya.

Mantan Kepala Dinas Sosial Kota ini juga mengaku setelah dilakukan beberapa evaluasi, maka kemungkinan ke depannya pembelajaran daring via televisi ini tidak akan dilakukan secara live. Namun, akan dilakukan tapping (siaran tunda) terlebih dahulu supaya materi-materi yang disampaikan oleh pihak guru bisa lebih aman.

“Tapi memang kalau tapping itu kelemahannya, siswa tidak bisa berdialog atau bertanya langsung kepada guru. Kalau selama ini kan kita live, sehingga siswa bisa langsung bertanya kepada guru yang mengajar, dan proses seperti ini sudah seperti di kelas,” ungkapnya.

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO