​Di Depan Bupati-Wali Kota, Gubernur Khofifah: Waspadai Klaster Baru, Maksimalkan Realisasi Anggaran

​Di Depan Bupati-Wali Kota, Gubernur Khofifah: Waspadai Klaster Baru, Maksimalkan Realisasi Anggaran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat kordinasi bersama Pangdam V/Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, para bupati dan wali kota serta Kapolres dan Dandim dan Ketua Fraksi DPRD untuk Percepatan Penanganan Covid -19 di Jatim Klub Bunga, Kota Batu, Jumat (11/9). foto: ist/ bangsaonline.com

BATU, BANGSAONLINE.com - Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jawa Timur dibutuhkan sinergitas yang komperhensif serta kerja keras semua pihak.

Untuk itu, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah merapatkan barisan percepat penanganan Covid-19 di Jatim dengan mengundang seluruh Bupati/Wali Kota, para Kapolres dan Dandim dan Ketua Fraksi DPRD pada Rakor Percepatan Penanganan Covid -19 di Jatim Klub Bunga, Kota Batu, Jumat (11/9).

minta kepada para bupati/wali kota untuk mewaspadai munculnya kluster klaster baru, meskipun secara persentase tingkat kesembuhan Jawa Timur tertinggi di Pulau Jawa dengan Kapasitas Bed Isolasi dan ICU tertinggi secara nasional serta Rapid Test dan PCR tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu berpesan kepada bupati/wali kota untuk lebih memperhatikan optimalisasi realisasi anggaran agar lebih tepat sasaran sehingga serapannya bisa lebih maksimal.

Percepatan realisasi ini, lanjut dia, harus berseiring dengan ketepatan akuntabilitas penggunaan anggaran yang ada. Kami juga melakukan hal yang sama dengan koordinasi dengan para menteri menteri terkait, bahkan Bapak Presiden juga terus mengingatkan untuk mengoptimalkan penggunaan amggaran secara tepat sasaran dengan menggerakkan ekonomi masyarakat seiring dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Tolong maksimalkan realisasi anggaran masing-masing, jika ada daerah yang masih rendah realisasi anggarannya, saya berharap bisa segera ditingkatkan. Mengingat saat seperti ini pembeayaan yang dapat diharapkan segera cair adalah dari penggunaan anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah," jelasnya.

Gubernur mengatakan, bahwa semua pihak harus lebih detail mem-breakdown sekaligus mengantisipasi kluster kluster penularan penyebaran Covid-19 baru. Terutama dari beberapa kluster yang muncul seperti kluster keluarga, pilkada hingga kluster perkantoran.

Forkopimda Jawa Timur melakukan evaluasi dan langkah strategis ke depan untuk memastikan bahwa penangananan penyebaran Covid-19 terkendali dan dilakukan secara komprehensif lewat penerapan protokol kesehatan secara ketat. 

"Kita sadari Covid-19 ini merupakan persoalan dunia. Maka, ini menjadi tugas kita untuk membangun soliditas dan solidaritas dengan gerakan seirama menanggulangi penyebaran Covid-19," katanya.

memastikan, bahwa kapasitas Bed Isolasi di Jatim cukup aman, dengan jumlah bed isolasi sebanyak 6.611 bed dan ICU isolasi 860 bed. Dengan kapasitas yang mencukupi tersebut, maka Jatim sebagai wilayah dengan kapasitas bed isolasi maupun ICU isolasi tertinggi di Indonesia.

"Kita pastikan, bed isolasi di Jawa Timur cukup aman. Bed occupancy Rate -nya saat ini 44-49 persen, artinya persentase ini telah sesuai dengan standar Bed Occupancy Rate menurut WHO, yakni di bawah 60 persen. Kami ingin sampaikan, bahwa Jatim bisa mengelola Covid-19 melalui kesiapan layanan kesehatan dan pendisiplinan protokol kesehatan secara ketat melalui koordinasi dan konsolidasi semua pihak, secara kintinyu," ungkapnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO