JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Beberapa hari kemarin, sempat viral di media sosial (medsos) video seorang petani blewah yang melontarkan kekesalannya akibat gagal panen. Diketahui, petani blewah tersebut yakni Heri Subeki (30) asal Dusun Rejoso, Desa Rejosopinggir, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Dirinya mengakui bahwa video tersebut memang ungkapan kekecewaannya lantaran tanaman blewahnya gagal panen akibat hujan lebat yang turun tiga hari menjelang panen.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
"Video itu sebenarnya hanya untuk meluapkan kekesalan saya sama teman-teman satu desa yang menanam blewah, di whatsapp pribadi. Berhubung ada salah satu yang upload di facebook saya kaget," ungkap Heri pada sejumlah jurnalis, Minggu (01/11/20).
"Kepala desa juga sempat menanyai kami. Pokok niat kami hanya ingin meluapkan emosi karena gagal panen," imbuhnya.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
Masih menurut pengakuan Heri, ia kecewa lantaran lahan yang ditanami blewah tersebut bukan miliknya pribadi, namun sewa pada orang lain.
"Pupuk susah, kan sekarang dijatah. Dari kecil sampai besar, sudah siap panen. Ya hujan itu alam, kita nggak tahu. Ya gimana, frustrasi lah mas, kesal," terangnya.
Saat ditanya berapa kerugian yang ia alami, termasuk sejumlah petani blewah lainnya yang gagal panen, Heri menyebut bervariasi. Ada yang Rp 2,5 juta, Rp 3 juta, bahkan ada yang Rp 10 juta. Itu modal pupuk dan obat-obatan, belum termasuk tenaga kuli atau makan, rokok, belum semuanya.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
"Ini gagal panen. Sekarang pembeli-pembeli, para penebas buah ditawarin saja sekarang sudah nggak mau lihat. Lihat cuaca gini sudah nggak mau. Alasannya pasar ndak bisa jual. Gagal semuanya mas," tegasnya.
Terpisah, Kepala Desa Rejosopinggir, Yoyok Suprianto menerangkan, bahwa soal video petani yang viral sebetulnya tidak ada apa-apa. Hanya saja musim hujan ini membuat petani agak syok.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 November 2024
"Walaupun sudah diprediksi musim hujan akan tiba. Untuk tanaman blewah di Desa Rejosopinggir sekitar kurang lebih 100 hektare. Dan gagal panen sekitar 80-90 persen dari 100 hektare ini," ujarnya.
Menurut keterangan Yoyok, buah blewah yang bisa diambil untuk dibawa pulang hanya sedikit sekali. Dari desa juga memang tidak ada penanganan khusus.
"Yang jelas petani berusaha mandiri, mulai dari biaya pupuk, sewa lahan dan lainnya. Kalau kerugian saya kira ada sekitar ratusan juta lah, kalau kita hitung. Kita juga ada kendala, selain cuaca hujan yakni pupuk yang sulit dan hama tikus. Sehingga di sini ada tim pemburu tikus," pungkasnya.
Baca Juga: Resep Wedang Jahe Serai, Minuman Tradisional Penghangat Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News