​Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%, Khofifah Optimistis Kurangi Disparitas Wilayah Utara-Selatan

​Pembangunan JLS Jatim Capai 56,73%, Khofifah Optimistis Kurangi Disparitas Wilayah Utara-Selatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jawa Timur di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang, Selasa (24/11). foto: ist/ bangsaonline.com

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Pembangunan Jalan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Jawa Timur merupakan salah satu program unggulan yang menjadi perhatian Gubernur Indar Parawansa. Berdasarkan data yang ada, per November 2020 total 56,73% atau setara 383,10 km dari 675,31 km keseluruhan jalan telah terbangun.

Progres ini juga tercatat lebih cepat dari perkiraan, meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Ini menunjukkan keseriusan jajaran Pemprov Jawa Timur dalam pemerataan pembangunan di semua wilayah.

"Ternyata di luar dugaan progres pekerjaan di Lot 6 dan Lot 7, justru pada saat pandemi Covid pelaksanaannya lebih cepat dari yang direncanakan," terang Gubernur saat menjadi Keynote Speaker pada Forum Komunikasi (Sinergitas) oleh Komisi D DPRD Jawa Timur di Ballroom Hotel Santika Premiere Semarang, Selasa (24/11).

JLS sendiri, rencananya akan melewati delapan Kabupaten yang dimulai dari Pacitan, Trenggalek, Tulunggagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan berakhir di Kabupaten Banyuwangi.

Dengan progres pembangunan JLS yang sangat baik ini, optimistis, akan mampu mengurangi disparitas antara Wilayah Utara dan Selatan Jawa Timur. Apalagi, pengembangan Infrastruktur di wilayah Selatan Jawa Timur masih terbatas, terutama keberadaan aksesibilitas.

"Dengan fakta 40,01% wilayah di Jatim masuk sebagai kawasan Pansela, maka jika pengembangan wilayah selatan bisa maksimal tentunya akan dapat meningkatkan kualitas SDM dan saat yang sama dapat meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur secara keseluruhan," ungkap orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO