​Kadin Jatim dan Apindo Bersinergi, Ini Tiga Hal yang Akan Dilakukan

​Kadin Jatim dan Apindo Bersinergi, Ini Tiga Hal yang Akan Dilakukan Ketua Umum Kamar dagang dan Industri Jawa Timur, Adik Dwi Putranto (kanan), serta Ketua Apindo Jawa Timur, Arief Harsono.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim bersinergi mencari solusi terkait pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung saat ini. Pertemuan dihadiri Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua Apindo Jatim Arief Harsono, Sekretaris Apindo Jatim, Dwi Ken Hendrawanto dan Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti.

"Pertemuan ini menjadi pintu masuk bagi kami untuk bersinergi, memperkuat hubungan demi membangkitkan kembali sektor industri di Jatim yang terpuruk akibat pandemi. Recovery industri harus segera dilakukan karena industri adalah salah satu sektor yang menjadi penyumbang terbesar terhadap kinerja ekonomi Jatim," ujar Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat (11/12/2020).

Ada tiga sektor yang memberikan sumbangan cukup besar terhadap ekonomi Jatim, bahkan nasional. Ketiga sektor tersebut adalah industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian. Kontribusi sektor industri pengolahan Jatim terhadap industri pengolahan nasional mencapai sebesar 22,8 persen, perdagangan sebesar 20,49 persen, dan pertanian sebesar 13,04 persen.

Namun kinerja tiga sektor tersebut selama pandemi justru mengalami penurunan cukup besar. Industri pengolahan yang biasanya rata-rata tumbuh sebesar 6 persen hingga 8 persen justru terkontraksi sebesar minus 2,1 persen. Dan sektor perdagangan yang biasanya tumbuh sebesar 6 persen menjadi turun sebesar -4,9 persen akibat pandemi Covid-19.

Sedangkan Sekretaris Apindo Jatim, Dwi Ken Hendrawanto mengatakan ada tiga hal yang menjadi bahasan dan fokus Apindo bersama Kadin Jatim. Pertama adalah mencari solusi atas kenaikan Upah Minimum Provinsi sebesar Rp 100 ribu, utamanya untuk lima daerah yang masuk di ring satu Jatim, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.

"Atas hal tersebut, Apindo dan Kadin Jatim akan berkirim surat kepada Gubernur. Karena tidak semua industri mampu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan," ujarnya.

Persoalan kedua yang menjadi perhatian Apindo dan Kadin Jatim adalah peningkatan kinerja UMKM. Peningkatan kinerja UMKM dianggap penting karena UMKM telah memberikan kontribusi sekitar 54 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Upaya tersebut akan diwujudkan melalui program "Bapak Asuh". Industri besar di Jatim akan membantu dan menggandeng UMKM dengan menjadikan UMKM tersebut sebagai "Anak Asuh".

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO