​Umrah Gagal, Inilah 20 Negara yang Warganya Dilarang Masuk Saudi

​Umrah Gagal, Inilah 20 Negara yang Warganya Dilarang Masuk Saudi ILUSTRASI: Calon Jamaah Umroh tertidur saat menunggu kepastian berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Foto: Antara/ Muhammad Iqbal

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jemaah Indonesia tidak dapat melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci Mekkah lantaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi mengumumkan warga dari 20 Negara tidak diperkenankan masuk ke dalam negaranya. Kebijakan tersebut mulai berlaku Rabu (3/2) hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Kami akan mengumumkan kepada para jemaah umrah perihal kebijakan dari pemerintah Arab Saudi tersebut," kata Kabid Umrah Amphuri, Zaky Zakaria Anshary melalui keterangan tertulisnya.

Warga negara mana saja yang dilarang masuk Saudi Arabia? Mereka adalah warga Argentina, Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, Republik Indonesia, Irlandia, Italia, Pakistan, Brasil, Portugis, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Prancis, Lebanon, Mesir, India, Jepang, dan warga negara yang diperbolehkah tapi dalam 14 hari terakhir masuk ke 20 negara yang dilarang.

Namun ada beberapa pengecualian yaitu warga Saudi yang akan kembali ke Saudi, yakni diplomat, tenaga kesehatan, dan keluarganya.

Penutupan akses penerbangan dari 20 negara dilakukan karena pada 2 Februari 2021 terkonfirmasi positif Covid-19 di negara tersebut meningkat. Sebanyak 310 kasus baru dan 4 meninggal seperti yang diumumkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Akhirnya Kemendagri Arab Saudi mengambil langkah cepat untuk mengontrol perkembangan Covid-19 dan mencegah virus masuk dari luar negara.

Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengimbau warga Indonesia yang terlanjur membeli tiket penerbangan atau lainnya untuk kembali ke tanah air dalam beberapa hari ke depan. Kemudian diminta menghubungi pihak penerbangan/transportasi tersebut untuk memastikan kepastian keberangkatan ke tanah air.

"Kami sangat prihatin dengan pengumuman ini," ucapnya.

Zaky menjelaskan, padahal Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mulai aktif menjaring calon jemaah setelah Kerajaan Arab Saudi mulai memberikan kelonggaran untuk ibadah ke tanah suci tersebut. Mengingat hampir satu tahun berhenti akibat pandemi Covid-19.

Pihaknya berharap pemerintah Indonesia memberikan perhatian ke usaha umrah, haji dan wisata ini untuk membantu dengan berbagai cara.

"Semoga keputusan ini bisa dicabut segera dan masyarakat Islam yang sudah siap berangkat bisa segera ke tanah suci," katanya.

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (SAPUHI) Syam Resfiadi mengatakan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menutup pintu terhadap warga dari 20 negara, termasuk Indonesia, menyebabkan rencana perjalanan umrah gagal total.

Lihat juga video 'Prof KH Imam Ghazali: Ajaran Wahabi Sudah Tak Relevan, Raja Saudi Tertarik Islam Moderat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO