​Dampingi Panglima TNI, Gubernur Khofifah Pamerkan Kampung Tangguh Semeru Jadi Embrio PPKM Mikro

​Dampingi Panglima TNI, Gubernur Khofifah Pamerkan Kampung Tangguh Semeru Jadi Embrio PPKM Mikro Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi TJahjanto, Kamis (11/2/2021). Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Guna memastikan efektivitas pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro di Indonesia khususnya Jatim yang telah di mulai 9 Februari 2021 setelah adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2021 tentang PPKM Berbasis Mikro, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi TJahjanto melakukan kunjungan sekaligus peninjauan sejumlah tempat di Surabaya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendampingi kunjungan kerja Panglima TNI bersama jajaran pimpinan Mabes TNI meninjau pelaksanaan PPKM Mikro di Kelurahan Kedung Baruk Kec. Rungkut Surabaya Timur, Kamis (11/2).

Bersama para Forkopimda Jatim di antaranya Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Gubernur Khofifah melihat secara dekat keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan PPKM berskala Mikro yang ditempatkan di Posko PPKM Mikro Kelurahan Kedung Baruk Kec. Rungkut.

Khofifah sapaan akrabnya menyebut, pelaksanaan PPKM Mikro yang digaungkan oleh Presiden Jokowi telah diinisiasi sebelumnya di Jatim dengan melaksanakan Kampung Tangguh Semeru.

Kampung Tangguh Semeru di Jatim sebenarnya merupakan embrio dari PPKM Mikro. Maka, ketika para relawan dan satgas yang telah bertugas di Kampung Tangguh Semeru bisa difungsikan pada PPKM Mikro secara otomatis KTS terkonversi menjadi PPKM Mikro.

"Semuanya sudah menyatu di Kampung Tangguh Semeru dan kemudian di pertajam melalui PPKM Mikro. Terlebih, setelah adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Berbasis Mikro," ungkapnya.

Tak hanya itu, pelaksanaan Kampung Tangguh sebagai satuan terkecil dari penanganan covid-19 berperan signifikan selama ini sehingga ketika diberlakukan PPKM Mikro langsung dapat dikonversi karena berbagai persyaratan telah terpenuhi.

Misalnya mereka telah melakukan edukasi dan disiplin prokes, isolasi skala mikro secara bergotong royong, serta relawan dan satgas.

Kampung Tangguh yang saat ini disebut PPKM Mikro di Jatim, memiliki beberapa indeks ketangguhan yang bisa digunakan untuk mengukur kesiapan pelaksanaannya. Salah satu indeksnya adalah Tangguh Logistik, Tangguh SDM, Tangguh Informasi, Tangguh Kesehatan, Tangguh Keamanan dan Ketertiban, Tangguh Budaya dan Tangguh Psikologis.

Saat ini, di Jawa Timur terdapat 93.206 RT. Dari jumlah itu, tercatat kategori zona merah terdapat di 210 RT, sementara 1.234 RT tercatat sebagai zona oranye, 10.023 RT kategori zona kuning, serta 81.730 tercatat sebagai zona hijau.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO