MALANG, BANGSAONLINE.com – Hasil penelitian Dr. Eng Fadly Usman, S.T., M.T., dosen Universitas Brawijaya Malang tentang penyebaran Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, mengejutkan. “Sebanyak 80% responden mengaku pernah terpapar Covid-19, baik gejala ringan maupun gejala sedang,” kata Dr. Fadly Usman kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (13/2/2021).
Doktor lulusan Universitas Miyazaki Jepang itu melakukan penelitian khusus di Kota Malang. Artinya, semua responden berasal dari Kota Malang dan sekitarnya.
BACA JUGA:
- Tak Kalah Mewah dengan Eksekutif, PT KAI Resmi Operasikan Kereta Ekonomi Generasi Terbaru
- Safari Ramadan Perdana, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Harap Peningkatan Kualitas Diri Pegawai
- Kabar Baik! Jelang Idulfitri BI Malang Alokasikan Dana Rp4,69 Triliun, Begini Cara Tukar Uang Baru
- Bupati Malang Salurkan Bantuan Sosial untuk Anak Yatim Piatu di 3 Kecamatan
Ia juga menunjukkan temuan bahwa antara bulan Maret hingga Januari 2021, terdapat 48.4% responden pernah mengalami panas tinggi lebih dari 37.5 derajat celcius.
Namun, kata Fadly Usman, untuk responden yang terpapar Covid-19 gejala berat hanya sekitar 6%. Ia kemudian menjelaskan kriteria gejala berat. ”Seperti sulit bernapas atau hilang kemampuan bergerak. Ini dialami oleh sekitar 6% responden,” tutur Fadly Usman yang juga alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopermber (ITS) Surabaya.
Lalu apa langkah mereka ketika tahu terjangkit gejala Covid-19? Fadly Usman justru prihatin ”Konyolnya, saat terjadi gejala, hanya sekitar 5.9% melakukan rapid test, dan 2.4% saja yang melalakukan tes PCR atau swab antigen,” kata Fadly Usman yang juga Wakil Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto Jawa Timur itu.
Bagaimana dengan pelaksanaan protokol kesehatan? Menurut Fadly, lebih dari 50% sering mencuci tangan. Akan tetapi masih ada sekitar 2.1% responden yang sangat jarang mencuci tangan.
“Terdapat lebih 11% responden yang tergolong jarang menggunakan masker, sedangkan untuk jaga jarak saat berada di kerumunan, hampir 20% responden abai dengan himbauan tersebut,” tutur Fadly Usman.
Fadly Usman menjelaskan bahwa asupan gizi dan konsumsi makanan herbal tradisional menjadi pilihan terbanyak bagi responden. “Begitu pula dengan pilihan untuk selalu berdo’a dan memohon pada yang Maha Kuasa,” kata Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu panjang lebar.