Anggota DPR Wanita Menonjol, Dahlan Iskan: Suami Pilih Jadi ''Bapak Rumah Tangga''

Anggota DPR Wanita Menonjol, Dahlan Iskan: Suami Pilih Jadi Dahlan Iskan. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Kali ini Dahlan Iskan membahas tentang aktivitas Jaime Herrera, Anggota DPR di Amerika Serikat (AS). Herrera kini sedang top dan populer. Terutama karena ia juga mendukung impeachment terhadap . Padahal ia dari partai Republik.

Tapi bagaimana dengan kehidupan keluarganya? Ternyata sangat menarik. Terutama karena suaminya “mengalah” jadi “bapak rumah tangga”.

Baca Juga: Dituding Murtad, Dahlan Iskan Jawab dengan Shalat

Nah, silakan baca tuntas tulisan Dahlan Iskan, wartawan kawakan, yang tiap hari nongol di Disway dan . Di bawah ini BANGSAONLINE.COM menurunkan secara lengkap tulisan mantan menteri BUMN itu. Selamat membaca:

.

WAKTU hamil dia harus menjalani suntik obat salina. Hanya itu yang harus dilakukan agar bayi di dalam kandungannyi bisa tumbuh dan selamat.

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

Bayi itu diketahui tidak punya ginjal. Tidak mungkin bisa lahir hidup. Wanita itu menderita sakit Potter's Syndrome di saat hamil. Yakni kekurangan cairan yang berfungsi membesarkan janin. Termasuk yang menyerap makanan dan kimia untuk sang janin.

Itu penyakit langka. Tapi karena wanita itu anggota DPR, sakitnyi itu menjadi berita besar. Khususnya di dapilnyi sendiri: negara bagian Washington di pantai barat Amerika.

Tahun 2013, Jaime Herrera, wanita DPR itu, sudah lima tahun kawin dengan Daniel Beutler. Ingin punya anak. Tidak menyangka kalau bayi pertama mereka bermasalah. Sulit pula mengatasinya.

Baca Juga: Tambah Wawasan soal Dunia Jurnalistik, Siswa SMA AWS Kunjungi Kantor HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE

Ide suntik salina itu datang dari pembaca media. Herrera lantas menghubungi banyak rumah sakit di mana-mana. "Tidak ada yang tahu. Bahkan banyak yang menjawab pun tidak," katanyi.

Nama Herrera minggu ini ngetop lagi. Herrera sudah 9 tahun menjadi anggota DPR pusat.

Herrera kemarin mengajak siapa saja untuk menjadi patriot. Dengan cara: kirimkan padanyi fakta apa saja tentang keburukan . Agar anggota Senat dari Partai Republik tidak lagi mendukung Trump. Terutama saat pemungutan suara –mungkin Senin besok.

Baca Juga: Profil HARIAN BANGSA, Koran Lokal Jawa Timur, Kiai Jadi Pelanggan Setia Sejak Terbit Perdana

Herrera sendiri anggota DPR dari Partai Republik. Tahun lalu dia tidak setuju Trump di-impeach. Sekarang ini dia mendukung keinginan Demokrat untuk meng-impeach Trump.

Bayinyi sendiri lahir dengan selamat. Tetap tanpa memiliki dua ginjal. Ini sangat-sangat langka. Akhirnya, saat hamil itu, Herrera memang berhasil menemukan rumah sakit yang bisa memberi suntikan salina. Yakni John Hopkins Hospital. Lokasi RS di kota Baltimore. Sekitar satu jam dari gedung DPR di Washington DC.

Selama satu bulan, tiap pagi, Herrera diantar suami suntik di John Hopkins. Yang universitasnya, John Hopkins University, kini menjadi pusat data Covid-19. Lewat situs Worldometers-nya.

Baca Juga: Khotmil Quran dan Santunan Anak Yatim Awali Rangkaian HUT ke-10 BANGSAONLINE

Rumah sakit sendiri sudah menegaskan bahwa suntikan salina itu sifatnya masih uji coba. Untuk sebuah penelitian. Tapi siapa tahu berhasil. Herrera tidak keberatan.

Ternyata berhasil. Bayi pun lahir. Diberi nama Abigail. Ketika Abigail berumur dua tahun sang ayah rela menyerahkan satu ginjalnya. Untuk ditransplankan ke Abigail.

Sekarang Abigail sudah punya dua adik. Hanya Herrera yang melahirkan tiga bayi dalam status sebagai anggota DPR.

Baca Juga: Pemilu Dungu, Pengusaha Wait and See, Ekonomi Tak Menentu

Sang suami kini memilih bekerja sebagai ''bapak rumah tangga''. Mengasuh tiga anaknya.

Herrera kini sibuk mengurus impeachment terhadap Trump. Dia tidak takut berseberangan dengan partai. Tapi dia perlu paling tidak 16 anggota Senat dari Republik yang mau membelot.

Sidang Senat yang mengadili Trump sendiri ternyata belum selesai. Demokrat ternyata memerlukan waktu 8 jam untuk membeberkan kenapa Trump harus di-impeach. Lima tokoh DPR dari Demokrat bergantian menyampaikannya. Didahului oleh Prof Jamie Raskin (Disway 12 Februari).

Baca Juga: Spektakuler! Sebanyak 624 Santri Amanatul Ummah Lolos ke PTN Lewat SNBP dan SNBT

Yang dari Republik, sebagai pembela Trump, seperti mau cepat-cepat selesai. Waktu 16 jam yang diberikan kepada pengacara Trump hanya dipakai 4 jam.

Kata-kata kunci yang dipakai menyalahkan Trump adalah ini: "kalian harus melawan habis-habisan." Dalam bahasa Inggris itu lebih terasa insinuative: you have to fight like hell. Itu diucapkan Trump dalam pidato sebelum para pendukungnya menyerbu gedung Capitol 6 Januari lalu.

Oleh Demokrat kalimat itu dianggap hasutan untuk memberontak. Melanggar konstitusi.

Baca Juga: Fikih Kentut: Ulah Syetan Meniup Dubur agar Kita Ragu Wudlu Batal apa Tidak

Oleh Republik kalimat seperti itu dianggap biasa dalam pidato politik. Banyak politisi, termasuk dari Demokrat, menggunakan kalimat bombastis seperti itu.

Tapi bagi Raskin, Trump adalah seorang presiden. Bukan orang biasa. "Politisi biasa tidak masalah mengucapkan itu. Tapi seorang presiden tidak boleh".

Republik kelihatannya tidak akan bisa diyakinkan dengan alasan apa pun. Mereka akan tetap di belakang Trump. Ini sudah menyangkut keselamatan partai.

Kecuali, usaha terakhir Herrera, yang membuka pos pengaduan itu, berhasil. Misalnya, Herrera sendiri sudah menemukan fakta baru: Ketua Fraksi Partai Republik, ternyata sudah pernah menghubungi Trump. Agar Trump mau menenangkan pengikutnya. Tapi Trump menolak.

"Hayo, siapa lagi yang punya fakta baru seperti itu," ujar Herrera. Dia pun membuka ''pos'' ke mana fakta baru itu harus dikirim.

Herrera masih energetik. Umurnyi kini masih 42 tahun. Ayahnyi keturunan Meksiko. Ibunyi keturunan Inggris-Jerman.

Begitu menonjol para wanita di DPR Amerika itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sensasi Naik Kapal Cepat ke Pulau Sabang, Perjalanan Jurnalistik CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO