​Hari Bahasa Ibu Internasional; Gubernur Khofifah Ajak Syukuri Keragaman Bahasa dan Logat di Jatim

​Hari Bahasa Ibu Internasional; Gubernur Khofifah Ajak Syukuri Keragaman Bahasa dan Logat di Jatim Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bulan Februari terdapat momentum yang berskala internasional. Yakni Hari Bahasa Ibu Internasional. Momentum tersebut dirayakan setiap 21 Februari. Tujuannya, menumbuhkan rasa penghargaan terhadap budaya dan bahasa yang beraneka ragam.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan keragaman budaya dan bahasa merupakan salah satu nilai lebih yang dimiliki bangsa Indonesia. Setiap suku memiliki ciri dan bahasa yang khas untuk kelompoknya. Di Jawa Timur pun beragam. ‘’Ini satu keragaman yang patut kita jaga, kita lestarikan dan kita kembangkan,’’ kata Gubernur Khofifah, Minggu (21/2/2021).

Masyarakat Jawa Timur di wilayah timur dikenal khas dengan bahasa Osing. Ada juga yang menggunakan bahasa Madura. Tapi, logat bahasa tersebut sedikit berbeda dengan masyarakat yang tinggal di Kepulauan Madura.

Masih ada lagi, masyarakat Jawa Timur di wilayah barat, logat bahasa hampir sama dengan Jawa Tengah. ‘’Ini masih satu provinsi, belum pada provinsi lainnya, sungguh ini kekayaan yang luar biasa,’’ katanya.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan Hari Bahasa Ibu Internasional berasal dari sejarah penggunaan bahasa di Bangladesh. Kala itu, Bangladesh memperjuangkan penggunaan Bahasa Bengal di wilayahnya. Sebenarnya, bahasa Bengal sudah lama digunakan di daerah tersebut. Namun pemerintahan Bengal Barat yang sekarang disebut Pakistan justru menetapkan bahasa Urdu sebagai bahasa resmi wilayah tersebut.

Protes bermunculan dari berbagai kelompok masyarakat. Alasannya, bahasa Urdu bukan bahasa yang mereka kenal dan gunakan sejak kecil. Pertikaian terjadi pada 21 Februari 1952. Aparat keamanan bentrok dengan para demonstran. Banyak nama tokoh meninggal akibat pertikaian itu.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO