​Gus Ali Suwuk Kepala Ustadz Abdul Somad, Cak Firman Ungkap Jejak Digital UAS Dukung HTI-Khilafah

​Gus Ali Suwuk Kepala Ustadz Abdul Somad, Cak Firman Ungkap Jejak Digital UAS Dukung HTI-Khilafah KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) saat menyuwuk Ustad Abdul Somad (UAS) di kantor PWNU Jawa Timur di Surabaya. foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Bendahara Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKA) PMII Jawa Timur Firman Syah Ali (Cak Firman) merespons kunjungan Ustad Abdul Somad (UAS), penceramah kondang, ke kantor PWNU Jatim di Surabaya. Dalam kunjungan itu – seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Selasa (24/2/2021), Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) sempat menyuwuk kepala UAS.

Menurut Cak Firman, semua itu berkat kebaikan hati para ulama NU. Padahal – kata Cak Firman - jejak digital UAS cukup jelas saat mengolok-olok GP Ansor, Banser, menyindir ulama NU, membela dan promosi .

“Memang semuanya diklarifikasi, namun klarifikasinya tetap saja muter-muter, sama dengan tidak klarikasi. Namun para ulama NU tetap menghargai dan menghormati UAS setiap kali UAS bertamu kepada para Ulama NU,” katanya.

Menurut dia, dulu UAS bertamu ke Habib Luthfi Bin Yahya ya dihormati dan diberi gelar Syekh. Hari ini bertamu ke KH Agoes Ali Masyhuri ya ditiup ubun-ubunnya. Ini menunjukkan betapa hati ulama NU sel samudera alias nyegoro.

"Semoga UAS tersentuh dengan kebaikan para ulama NU yang tulus, sehingga berhenti membuat pernyataan-pernyataan yang menyakiti ulama NU maupun pimpinan NU," ucap Alumni IPNU ini.

"UAS pernah sebut bahwa ulama NU yang pantas diikuti adalah KH Luthfi Bashori, KH Idrus Romli, dan Buya Yahya. Itu menyakitkan karena ketiga ulama dimaksud sering berseberangan dengan arus utama NU. UAS juga pernah sebut Rois Syuriah PBNU KH Ishomuddin belum sunat. UAS juga sering berkomentar negatif tentang GP Ansor baik terang-terangan maupun berupa sindiran. Namun para sesepuh NU seperti Habib Luthfi Bin Yahya dan KH Agoes Ali Masyhuri tetap menerima UAS dengan baik saat UAS sowan, inilah prototype ulama NU, tidak pernah membalas keburukan dengan keburukan, ulama NU selalu memberi edukasi terbaik kepada masyarakat," lanjut tokoh muda Madura ini.

"UAS ini politikus, karena pernah terlibat dukung mendukung Calon Presiden, Calon Kepala Daerah, pernah bikin video menyuruh orang pilih PKS, juga pernah menyebut Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres, maka kunjungan UAS ke ulama sepuh NU bisa juga dimaknai politis, namun sambutan baik para ulama NU itu memanglah tradisi baik NU sejak awal sejarah berdirinya Ormas muslim terbesar ini. Kita apresiasi dan kita harap semoga pertemuan tersebut berbuah manfaat dan barokah yang banyak, Aamiin," pungkas salah satu motor gerakan reformasi '98 ini. (tim)

VIDEO TERKAIT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Khilafah Proyek Politik Inggris? Ini Alasan Hizbut Tahrir Bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO