​Kinerja Dipantau, Wali Kota Kediri Ingatkan CPNS-PPPK Tak Berada pada Zona Nyaman

​Kinerja Dipantau, Wali Kota Kediri Ingatkan CPNS-PPPK Tak Berada pada Zona Nyaman Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Setelah diangkat dan menerima SK pengangkatan, dimulai pula pelaksanaan tugas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja () Formasi 2019 di Pemerintah Kota Kediri.

Untuk membekali para ASN ini, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kediri menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Manajemen Kepegawaian ASN bagi CPNS dan Pemkot Kediri secara virtual di Ruang Pertemuan BKPPD, mulai Rabu (17/3) lalu.

Dibuka secara virtual oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari dan diikuti sebanyak 165 peserta. Dengan rincian, di hari pertama Rabu (17/3), diikuti CPNS golongan III sejumlah 32 orang, selanjutnya tanggal 18 Maret diikuti CPNS golongan II sejumlah 78 orang, dan hari ini Jumat (19/3) diikuti sebanyak 55 orang.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan kepada para peserta. Menurut dia, masyarakat saat ini memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap kinerja pemerintah daerah, ASN, , maupun seluruh aparatur negara.

“Untuk itu saya ingin tegaskan bahwa kita bukan berada pada zona yang nyaman karena sekarang ini kinerja kita dipantau banyak hal, salah satunya media sosial, bahkan wilayah privat kita pun juga dipantau,” terangnya.

Sebagai aparatur negara, Wali Kota Kediri mengingatkan kepada seluruh peserta agar dapat melayani masyarakat dengan baik serta senantiasa menjaga etika dan perilaku. “Saudara sekalian sudah jadi abdi negara dan itu pasti akan dijadikan tolok ukur di lingkungan tempat tinggal panjenengan. Makanya kita harus bisa bersikap bijak, sikap dan perilaku kita harus dijaga baik-baik. Tindak tanduk, kehidupan harus ditata dengan baik,” tandasnya.

Terakhir, Wali Kota Kediri berharap kegiatan sosialisasi tersebut bisa diikuti dengan baik oleh seluruh peserta sehingga bisa menyamakan persepsi agar nantinya tidak menimbulkan kesalahpahaman. Serta membulatkan tekad untuk menjadi pelayan masyarakat yang baik.

Menurut wali kota, di Pemkot Kediri punya parameter dan indikator. Indikator itulah yang menjadi tolok ukur dari dinas-dinas. Sebagai penggerak di dinas masing-masing, wali kota berharap para CPNS bisa bekerja dengan baik, tidak boleh korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Kalau persepsi sama, maka kerjanya juga enak. Kita bisa jalani RPJM kita dengan baik sehingga indikator terpenuhi. Dan paling penting, kita kerja juga harus menciptakan terobosan dan kerja yang smart. Masyarakat ingin tahu kinerja panjenengan. Jadi setiap OPD harus punya media sosial agar masyarakat tahu kinerja dan program kita," pungkas wali kota.

Sementara itu, Kepala BKPPD Un Achmad Nurdin menjelaskan, penyelenggaraan sosialisasi tersebut bertujuan untuk menghasilkan pegawai yang profesional, memiliki nilai dasar, etika, profesi, berintegritas, berkinerja yang baik, serta bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). (uji)w

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO