Gila! Bupati Aktivis Ansor Ini Potong Gaji ASN 2.5% untuk Anak Yatim-Fakir Miskin

Gila! Bupati Aktivis Ansor Ini Potong Gaji ASN 2.5% untuk Anak Yatim-Fakir Miskin Foto: BANGSAONLINE.com

Maksudnya dulu pernah jadi ketua Ansor? Tanya saya. “Nggih,” jawab Pathul Bari. Di NTB bahasa ‘enggih’ merupakan bahasa sehari-hari.

Saya makin tertarik ketika ngobrol soal kebijakannya sebagai bupati. Ia ternyata punya kebijakan sangat berani. Memotong 2,5% gaji semua Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kok 2,5%?. ”Ini sesuai syariah,” jawab Pathul Bari.

Uang potongan 2,5% itu untuk , , kebutuhan berobat masyarakat dan kebutuhan lainnya. “Setiap acara apa saja saya selalu mendatangkan ,” tambahnya.

Jumlah potongan itu cukup besar. Terkumpul Rp 11 miliar setiap tahun. Dana itu ditampung di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang ketuanya KH Maarif Makmun. “Saya memang selalu berkonsultasi dengan beliau,” kata Pathul Bari.

Yang mengagumkan, penggunaan dana itu tidak pasif atau menunggu orang mengajukan permohonan bantuan. Tapi pro aktif, mencari orang yang butuh. “Kalau tak ada orang minta dana untuk berobat, kita menugaskan orang ke rumah sakit-rumah sakit,” jelas Kiai Maarif Makmun.

Jadi, ada orang yang ditugaskan mencari orang-orang tak mampu yang sedang berobat di rumah sakit. Berapa pun banyak, mereka dibantu.

Bagaimana dengan BPJS? “Jalan. Semua jalan,” jawab Pathul Bari.

Saya makin penasaran. Apalagi di NTB banyak juga warga non-Islam. Mereka beragama Hindu, Kristen, dan lainnya.

Apakah ASN yang non-muslim itu juga dipotong 2,5%? “Tetap kita potong, semua kita potong,” jawab Pathul Bari tegas.

Kiai Maarif Makmun menyela. “Tapi setelah uang potongan mereka masuk Baznas kita kembalikan pada mereka (non Muslim), kita berikan pada mereka lagi,” timpal Kiai Maarif Makmun. “Tapi kalau mereka misalnya gak mau dikembalikan karena juga mau ikut menyumbang, ya kita terima.”

Dengan demikian tak ada diskriminasi. Semua patuh pada aturan. Maklum, kebijakan potong gaji 2,5% itu sudah menjadi Peraturan Daerah (Perda) yang disahkan dan diputuskan DPRD Lombok Tengah.

Kiai Asep lalu menimpali. Apa DPRD-nya menyetujui saat Raperda diajukan. Ternyata. mereka setuju. Tak ada yang mempersoalkan.

Rakyat Lombok Tengah memang beruntung. Punya bupati peduli, tak sibuk penampilan dan pencitraan. Sebaliknya, selalu memikirkan nasib rakyat. Maka rakyat berjumlah 947.488 jiwa itu mulai beranjak makmur. Jumlah orang miskin terus berkurang.

Banyak sekali obrolan produktif di meja makan itu. Tapi nanti saja saya tulis lagi. Karena Kiai Maarif dan Bupati Pathul Bari mengajak Kiai Asep dan rombongan ke kantor PCNU Lombok Tengah. “Sudah ditunggu,” kata Kiai Maarif Makmun kepada Kiai Asep.

Kami pun bergeser ke kantor PCNU Lombok Tengah. Di kantor PCNU itu Kiai Asep diminta memberikan taushiah. Di depan pengurus PCNU dan Banom. Bahkan Bupati Pathul Bari sendiri yang memimpin pertemuan itu.

Kiai Asep mengaku sangat terkesan dengan kepemimpinan Bupati Pathul Bari. Bahkan ia berniat mengundangnya ke Mojokerto Jawa Timur agar memberi pemaparan kebijakannya yang inspiratif itu. 

Bupati Pathul Bari memang unik. Ia bukan saja takdzim dan tawadlu pada kiai. Tapi juga selalu mengonsultasikan kebijakan-kebijakannya kepada kiai dan tuan guru.

Tak heran jika ia sangat takdzim dan tawadlu pada Kiai Asep. Ia bahkan minta didoakan. Dalam waktu dekat juga akan mengirim putranya ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang diasuh Kiai Asep Saifuddin Chalim. (Tulisan ini sudah dimuat HARIAN BANGSA, Kamis 18 Maret 2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO