Di PP Lirboyo, ​Wali Kota Kediri Ikut Sambut Menteri Kesehatan Tinjau Vaksinasi AstraZeneca

Di PP Lirboyo, ​Wali Kota Kediri Ikut Sambut Menteri Kesehatan Tinjau Vaksinasi AstraZeneca Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) saat mendampingi Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, menyaksikan pemberian vaksin AstraZeneca kepada para santri dan kyai di Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Selasa (23/3). foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ikut menyambut Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Perwakilan WHO Indonesia Dr N. Paranietharan, serta Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Debora Comini yang berkunjung ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Selasa (23/3).

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyaksikan pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 produksi AstraZeneca, kepada 200 orang terdiri dari kiai dan santri Pondok Pesantren Lirboyo di Lingkungan Pondok Pesantren Lirboyo.

Di hadapan ratusan santri, Menteri Kesehatan menyatakan kesediaan memberikan kuota vaksin AstraZeneca untuk semua kiai, santri, dan pengurus Pondok Pesantren Lirboyo. Menurut dia, vaksinasi para kiai dan santri ini membuktikan kepada masyarakat bahwa AstraZeneca ini aman dan telah mendapat fatwa halal dari MUI.

“Terima kasih karena teman-teman di Lirboyo, Pak kiai, sudah berkenan menyuntikkan santrinya dengan vaksin AstraZeneca. Karena contoh dari para kiai, ulama ini sangat penting. Sebagai Menteri Kesehatan bisanya sekarang ngurusi vaksin, nanti kita janji Pak Kiai, semua santri, pengurus, kita suntik semua langsung. Mudah-mudahan insyaallah sebelum mulai bulan puasa. Jangan takut, Jawa Timur akan cepat kita vaksinasi, khususnya Lirboyo,” ujar Menkes.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menambahkan, bahwa dirinya diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk menyuntikkan vaksin kepada 181,5 juta rakyat Indonesia yang ditargetkan rampung dalam kurun waktu 12 bulan.

“Saya ditugasi Bapak Presiden Jokowi untuk menyuntikkan 181,5 juta rakyat Indonesia divaksin dan beliau minta 12 bulan. Karena beliau bilang belum tahu vaksin ini kekebalannya berapa lama. Kalau vaksin polio seumur hidup, vaksin meningitis setiap kita akan haji atau umroh 2 tahun, nah ini belum ada yang tahu, jadi diambil asumsinya 12 bulan. Itu sebabnya kenapa 181,5 juta penduduk Indonesia harus diselesaikan dalam waktu 12 bulan sebelum kekebalan orang yang disuntik pertama kali hilang,” terang Menkes.

Sementara Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, menyampaikan terima kasih kepada Menteri Kesehatan yang memberikan perhatian khusus untuk Jawa Timur, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo.

"Memang yang ada di pondok pesantren itu tidak hanya warga Kota Kediri, sedangkan kami juga mendapat vaksinnya terbatas sekali dan yang didahulukan kemarin para kiai lalu para tokoh agama. Juga karena kami sadar beliau-beliau setiap hari bertemu dengan orang banyak. Artinya adalah ini sangat rentan sekali terpapar Covid-19," ujar wali wkota.

Wali Kota Kediri menyatakan tidak ada kendala mengenai proses vaksinasi. Karena Pemerintah Kota Kediri sudah menyiapkan tenaga medis di puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan vaksinasi di Kota Kediri berjalan lancar dan bisa rampung dengan cepat.

“Petugas vaksin atau vaksinator juga sudah kita siapkan dari puskesmas yang setiap hari keliling, jadi insyaallah bisa selesai cepat,” kata Mas Abu, sapaan Wali Kota Kediri. (uji).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO