Dukung Program Prioritas BKKBN, Gubernur Khofifah Saksikan Pendataan Keluarga

Dukung Program Prioritas BKKBN, Gubernur Khofifah Saksikan Pendataan Keluarga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyaksikan pendataan keluarga bersama tim Kader PK Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Selasa, (6/4). Foto: ist

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung Pendataan Keluarga (PK) Tahun 2021 yang menjadi program prioritas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (). Program tersebut dinilai dapat digunakan sebagai kepentingan operasional dan program nasional lainnya.

"Hasilnya dapat digunakan juga untuk intervensi langsung program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di semua tingkatan wilayah," kata Gubernur Khofifah saat menyaksikan bersama tim Kader PK Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, Selasa, (6/4).

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Bagikan Program Selimut Hati

Gubernur Khofifah menyampaikan, skema PK tahun ini menggunakan metode sensus yang dilaksanakan secara serentak pada 1 April – 31 Mei 2021 di seluruh Indonesia dengan sasaran keluarga dan keluarga khusus.

Melalui hasil pemetaan di Jawa Timur, Khofifah menyampaikan total sebanyak 12.812.995 KK yang akan didata menggunakan metode Smartphone (82%) dan Formulir (18%).

"Pendataan Keluarga di Jawa Timur ini melibatkan manager data dan manager pengelola masing-masing (666), Supervisor (8.501), serta kader pendata (85.420) di tingkat desa yang akan menjadi tenaga pelaksana PK’21," jelasnya.

Baca Juga: BKKBN Bersama Mitra Kerja Gencar Sosialisi Cegah Stunting di DKI Jakarta

Nantinya, kata Khofifah, pelaksanaan PK akan menghasilkan profil keluarga termasuk profil Pasangan Usia Subur (PUS). Baik yang sudah mengikuti program Keluarga Berencana (KB) maupun yang belum menghasilkan basis data PUS secara akurat dan lengkap sesuai by name by address.

"Nanti akan tersimpan dalam Basis Data Keluarga Indonesia (BDKI). Oleh karena itu, Pendataan Keluarga yang diselenggarakan 5 tahun sekali ini akan menghasilkan data keluarga Indonesia yang terdiri dari data demografi, data Keluarga Berencana (kesertaan atau pengetahuan) dan data Pembangunan Keluarga," urai mantan Menteri Sosial tersebut.

Masih kata Gubernur Khofifah, data yang diperoleh dari pelaksanaan PK adalah untuk memberikan gambaran yang tepat dan menyeluruh tentang keadaan masyarakat terutama dalam pembangunan keluarga.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Intens Kampanyekan ASI Eksklusif Wujudkan Zero Stunting

"Sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengambilan kebijakan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan baik di pemerintah daerah maupun pusat," imbuhnya.

Menurut dia, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo, tahun ini mendapat mandat menjadi “Ketua Penanganan Penurunan Angka Stunting melalui Rakornas Program Bangga Kencana pada 29 Januari 2021".

Dalam amanatnya, kata Gubernur Khofifah, Presiden menyampaikan bahwa sesuai RPJMN 2020-2024, angka stunting pada 2024 ditargetkan mencapai 14% dengan rata-rata penurunannya per tahun sebesar 2,5%.

Baca Juga: Pesan Bupati Lamongan di Puncak Harganas ke-31

Berdasarkan Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 dan Studi Status Gizi Balita Indonesia 2019 (SSGBI) BPS, perbandingan angka stunting secara Nasional mencapai 27,67%. Sedang di Jawa Timur mencapai 26,9%, Ponorogo (27,55%), Pacitan (34,44%), Ngawi (28,70%), Trenggalek (26,78%) dan Tulungagung (29,62%).

Karena itu, Gubernur Khofifah menegaskan perlunya upaya-upaya strategis agar target yang diharapkan dapat tercapai, diantaranya dengan melakukan pencegahan terjadinya stunting, memperkuat edukasi tentang pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan (HPK), memperkuat intervensi terhadap kasus stunting dan meningkatkan kemitraan penanggulangan stunting dengan melibatkan mitra kerja potensial.

"Tugas ini merupakan amanat berat bagi dikarenakan untuk mempercepat penurunan stunting harus memobilisasi kekuatan akar rumput yang difokuskan pada penguatan sistem pelayanan di kabupaten/kota hingga ke tingkat desa, sehingga diperlukan gerakan gotong royong bersama pemerintah daerah serta para mitra kerja terkait," jelasnya.

Baca Juga: Harapan Adhy Karyono saat Jawa Timur Jadi Provinsi Pertama Diluncurkannya Aplikasi Population Clock

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Kepala Perwakilan Provinsi Jatim serta Kepala Kabupaten Ponorogo secara langsung meninjau pelaksanaan PK.

Pelaksanaan tersebut dilakukan kepada tiga Kepala Keluarga (KK), yakni Misbah dan Marsih, Agus Riyatno dan Siti Nut Rahmawati serta keluarga Ratno dan Supriyati.

Selain meninjau pelaksanaan PK, Gubernur Khofifah juga membagi-bagikan masker, sembako kepada masyarakat serta buku tulis kepada anak-anak. (*) 

Baca Juga: Sukses Turunkan Stunting, Pemkab Bangkalan Raih Penghargaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO