Cerita 16 Nelayan Terombang-ambing 2 Jam di Laut, Hingga Diselamatkan Kapal MT Queen Majesty

Cerita 16 Nelayan Terombang-ambing 2 Jam di Laut, Hingga Diselamatkan Kapal MT Queen Majesty SANG PENYELAMAT: Kapten Kapal MT Queen Majesty, Muhammad Amin Rahman diangkat para nelayan yang diselamatkan dalam kebakaran kapal KM Bintang Jaya Mandiri.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bahagia nampak di raut wajah 16 nelayan asal Jawa Barat dan Jawa Tengah yang kapalnya terbakar di perairan Bangka Belitung.

Betapa tidak, mereka terombang-ambing selama 2 jam lamanya di Laut Jawa. Peristiwa itu terjadi setelah kapal KM Bintang Jaya Mandiri yang digunakan mereka untuk melaut hangus terbakar.

Baca Juga: Kades Mlangi Tuban Diperiksa Polisi Terkait Perusakan Rumah Warga

"Beruntung sekali pak, ada kapal ini yang kebetulan lewat dan menolong kami," ujar Raswadi salah satu nelayan asal Kabupaten Indramayu.

Bak punya kehidupan kedua, mereka yang sudah berada di jurang kematian itu, menemukan secercah harapan untuk melanjutkan kehidupan kembali. Nyawa mereka terselamatkan seiring kehadiran kapal MT Queen Majesty yang tidak sengaja lewat di hadapan mereka.

“Alhamdulillah sekali pak, kalau tidak ada kapal ini belum tahu lagi nasib kami akan seperti apa, terima kasih semuanya yang telah menyelamatkan kami,” imbuhnya seraya menceritakan, bahwa sebelum adanya kapal MT Queen Majesty, para nelayan hanya bisa berkumpul di atas puing-puing kapal yang masih tersisa.

Baca Juga: Pemkab Tuban Dapat Hibah Pesawat TNI AL

Sementara itu, Kapten Kapal MT Queen Majesty, Muhammad Amin Rahman menuturkan, dirinya memang sempat melihat sebuah kapal yang terbakar dengan asap membumbung tinggi di tengah perairan.

Tanpa berpikir panjang, dirinya mengarahkan kapalnya mendekat dan menemukan 16 Anak Buah Kapal (ABK) yang sudah terombang-ambing di laut dengan bertumpu pada puing-puing kapal.

“Setelah kita mengetahui 16 ABK kapal, kita mengerahkan petugas guna mengevakuasi mereka,” jelasnya.

Baca Juga: Diduga Rusak Bangunan, Pemdes Mlangi Dilaporkan Warga ke Polisi

Selama hampir 2 jam proses evakuasi dilakukan, hingga akhirnya mereka semua berhasil diangkat ke dalam kapal dan diangkut menuju pelabuhan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang berada di Kabupaten .

“Alhamdulillah semua nelayan penumpang kapal berhasil dievakuasi dengan keadaan selamat,” ujarnya.

Setibanya di sekitar pelabuhan TBBM , belasan ABK itu dijemput tim Basarnas menggunakan 2 buah kapal tugboat karena ukuran Kapal MT Queen Majesty yang terlalu besar, sehingga tidak bisa berlabuh di pelabuhan.

Baca Juga: Pelayanan SPBU Mulung Tuban Tak Profesional, Pertamina Siap Turun Tangan

Selanjutnya, setelah berhasil menginjakkan kembali kaki ke daratan, mereka semua menjalani serangkaian pemeriksaan medis di PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) . Setelah semua dinyatakan sehat, ke-16 nelayan itu diantar menuju kediamannya masing-masing melalui jalur darat.

Adapun nelayan yang menjadi korban kapal karam KM Bintang Jaya Mandiri yakni, Ramin, Nono Cahyono, Sugeng Apriana, Agus Gunawan, Raswadi, Candra Suraya, Dede Sumantri, Didi, Agus, Sarma, Seful, dan Caswanto dari Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Rumah di Tuban Terbakar, 1 Unit Mobil dan Motor Ikut Hangus

Sedangkan, Supriyanto, Jurnalis, dan Slamet Sanuri dari Kabupaten Brebes. Terakhir, Rio Prabowo dari Kabupaten Subang. (gun/rev)

(Para nelayan korban kapal KM Bintang Jaya Mandiri yang tebakar saat diantar ke rumahnya menggunakan bus)


VIDEO TERKAIT

Baca Juga: Peringati Hantaru 2024, Kantor ATR/BPN Tuban Gelar Donor Darah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO