Ekonomi Jatim Bangkit! Ini Data Detailnya!

Ekonomi Jatim Bangkit! Ini Data Detailnya! Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. foto: ist/ bangsaonline.com

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Sinyal pemulihan ekononi semakin menguat. Hal ini ditandai kinerja yang terus bergerak positif sejak awal tahun 2021.

“Selama tahun 2020 kinerja Jatim terkontraksi, namun alhamdulillah, perlahan tapi pasti kinerja Jatim kembali membaik dan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tentunya ini berita menggembirakan yang patut kita syukuri,” ungkap Gubernur , Khofifah Indar Parawansa di Kota Surabaya, Rabu (21/4).

Khofifah memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) , kinerja Jatim pada bulan Februari 2021 meningkat 11,05% dibandingkan dengan bulan Januari di tahun yang sama. Dari sebelumnya yang hanya senilai 1,53 Miliar Dollar AS menjadi 1,70 Miliar Dollar AS.

Pada Maret 2021 nilai Jatim kembali naik sebesar 17,94% atau mencapai 2 Milliar Dollar AS dibandingkan dengan Bulan Februari. Peningkatan tersebut, kata dia, didudkung oleh kinerja nonmigas Jatim dengan kontribusi sebesar 91,83% dari total Bulan Maret.

“Nilai nonmigas Jatim di Bulan Maret 2021 meningkat sebesar 22,45% dibandingkan bulan Februari yaitu dari 1,52 Miliar Dollar AS menjadi 1,84 Miliar Dollar AS,” terangnnya.

Adapun komoditas unggulan Jatim yang meningkat, di antaranya, tembaga, sisa dan skrap dari logam mulia lainnya, kayu, paduan fero, feronikel, udang serta udang besar tidak dalam kemasan kedap udara. Komoditas tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda menjadi salah satu primadona yang menyumbang sebesar 6,54% dari total Jatim pada Maret 2021.

“Sebagian besar komoditas ini di ke Malaysia. Sedangkan sisa dan skrap logam mulia lainnya menjadi komoditas yang sangat diminati oleh Jepang dengan nilai mencapai 88,84 Dollar AS,” imbuhnya.

Kebangkitaan ekonomi Jatim, lanjut Khofifah, juga ditandai dengan terus bergeraknya aktivitas industri. Pada Bulan Maret 2021, Jatim didominasi oleh produk dari sektor industri dengan peranan sebesar 83,86% dari total . Disusul dengan pertanian yang mencapai 7,91 % serta pertambangan dan lainnya sebesar 0,16%.

Menurut Khofifah, kembali pulihnya kinerja Jatim menjadi bukti strategi yang diterapkan Pemprov Jatim berhasil. Tidak hanya sebatas melakukan identifikasi komoditas potensial, tapi Pemprov Jatim juga memberikan berbagai stimulus kepada pelaku usaha baik di sektor industri maupun perdagangan melalui pendampingan, bantuan permodalan, pelatihan, dan sosialisasi.

Khofifah mengatakan, pandemi Covid-19 telah menggeser pola konsumsi masyarakat global. Komoditas pangan dan produk kesehatan, kata dia, menjadi komoditas yang diprediksi akan mengalami peningkatan kedepannya. Terbukti, ditahun 2020 lalu industri kimia, farmasi, dan obat tradisonal tumbuh positif sebesar 21,71% disusul industri makanan minuman yang tumbuh sebesar 3,82 %. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO