Jatim Tertinggi di Indonesia, Minat Guru Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Jatim Tertinggi di Indonesia, Minat Guru Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Foto: ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Salah satu hikmah yang dapat dirasakan dunia pendidikan sejak terjadinya Pandemi Covid-19 di tanah air adalah makin tingginya pelaksanaan digitalisasi sistem pendidikan melalui pembelajaran jarah jauh, baik secara online maupun offline. Pada awal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, yang populer dengan istilah (learning from home) ketika pandemi Covid-19 mulai melanda Indonesia, terlihat banyak sekolah yang belum siap termasuk para untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar secara online.

Hal ini disebabkan bukan semata-mata karena keterbatasan sarana dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang tersedia, tetapi juga oleh terbatasnya kemampuan para dalam pembelajaran berbasis TIK. Kondisi ini menuntut para untuk segera melakukan langkah-langkah percepatan dalam mengatasi kesenjangan digital (digital gap) tersebut, salah satunya melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan bersertifikasi resmi.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Dalam rangka itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud) melalui salah satu unit kerjanya yakni Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) menyelenggarakan sebuah pelatihan yang komprehensif, yakni Pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK yang diikuti oleh - seluruh.Indonesia dari berbagai jenjang sekolah.

Pada Tahun 2021 ini, - di Jawa Timur kembali menunjukkan antusiasmenya yang sangat tinggi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan pembelajaran berbasis TIK. Terbukti tahun ini Provinsi Jawa Timur menjadi Provinsi dengan peserta terbanyak secara nasional dalam Program Pembelajaran berbasis TIK 2021. Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, memberikan apresiasi kepada para di Jawa Timur karena terus bersemangat untuk meningkatkan kompetensinya selama masa Pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

“Alhamdulillah, - di Jatim kembali menunjukkan semangatnya untuk terus belajar walaupun dalam suasana pandemi Covid-19, terbukti tahun 2021 ini - di Jatim menjadi peserta terbanyak dalam pelatihan pembelajaran berbasis TIK yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi kualitas Pendidikan di Jawa Timur, bahkan akan memberikan sumbangsih nyata bagi peningkatan kualitas Pendidikan di Indonesia, khususnya selama masa Pandemi Covid-19 ini,” ungkap Gubernur .

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini juga menegaskan bahwa digitalisai Pendidikan adalah sebuah keniscayaan, mengingat kedepan dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terpisahkan dari pemanfaatan teknologi dan informasi untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

Selanjutnya menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis TIK merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi (4i leveling)

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan bahwa “Pada Program Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK Tahun 2021 ini peserta dari Jawa Timur sebanyak 14.309 orang , tertinggi di Indonesia, disusul kemudian dari Jawa Barat dengan 12.024 peserta dan DKI Jakarta dengan 9.510 peserta. Hal ini menandakan bahwa - di Jatim memiliki minat yang sangat tinggi untuk meningkatkan kompetensinya dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Karena betapa pun nanti masa Pandemi Covid-19 ini telah berakhir, pembelajaran berbasis digital akan terus mewarnai proses belajar-mengajar di Indonesia”.

Dalam pengantarnya memulai Pelatihan Pembelajaran berbasis TIK tahun 2021, Plt. Kepala Pusdatin Kemdikbud, M. Hasan Habibie menyatakan, bahwa Program Pembelajaran berbasis TIK 2021 ini bukan sekedar pelatihan biasa, tetapi akan dilanjutkan dengan tahapan berbagi dan berkolaborasi, untuk mengimbaskan kemampuan para peserta Pembelajaran berbasis TIK kepada - lain di seluruh tanah air. Dengan demikian diharapkan, para peserta Pembelajaran berbasis TIK akan menjadi inspirator bagi - lain dalam memanfaatkan TIK untuk inovasi pendidikan, yang pada akhirnya akan menjadi pemicu peningkatan mutu dan daya saing para serta akselerasi kualitas Pendidikan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO