​Transaksi Rp 306,5 Miliar, Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim di Kepulauan Riau

​Transaksi Rp 306,5 Miliar, Khofifah Pimpin Misi Dagang Jatim di Kepulauan Riau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad saat MoU terkait perdagangan dan investasi dalam Misi Dagang di Nagoya Hills Hotel Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (30/4/2021). foto: ist/ bangsaonline.com

BATAM, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mengembangkan potensi perdagangan antar daerah. Setelah awal bulan lalu di Provinsi Maluku Utara, hari ini, Jumat (30/4/2021), Pemprov Jatim menggelar Misi Dagang dan Investasi di Provinsi Kepulauan Riau.

Diselenggarakan di Nagoya Hills Hotel Kota Batam, Misi Dagang dan Investasi ini mempertemukan 142 pelaku usaha. Dengan rincian 42 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha asal Kepulauan Riau.

Misi Dagang di Kepulauan Riau hari ini menunjukkan transaksi positif. Pada awal pembukaan Misi Dagang, transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 201 miliar. Dan saat penutupan Masa Dagang sore harinya, transaksi yang dihasilkan mencapai Rp 306. 528.500.000.

"Alhamdulillah, kegiatan Misi Dagang Jatim di Kepri ini menghasilkan transaksi yang cukup besar yaitu Rp 306.528.500.000. Ini menjadi penyemangat kita untuk terus menggali potensi dan kebutuhan daerah dengan penguatan perdagangan antar daerah," kata Gubernur yang memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi Jatim di Kepulauan Riau.

Ia mengatakan potensi kerja sama dan transaksi perdagangan di sini begitu besar. Pasalnya Kepulauan Riau ini menjadi perlintasan perdagangan yang strategis, yang didukung dengan 10 pelabuhan bongkar muat yang sangat potensial. Sehingga diharapkan produk Jawa Timur yang dikirim ke Batam bisa diekspor ke negara lain, terutama Singapura dan Malaysia, dengan distribusi yang lancar.

“Bagaimana partnership Jatim dan Kepri tidak hanya untuk konsumsi masyarakat Kepri. Tapi pelaku bisnis di Kepri pasti sudah membangun koneksi bisnis dengan Malaysia dan Singapura, minimal. Oleh karena itu intermediasi dari Kepri untuk bisa menjadi bagian dari koneksi perdagangan antara Jatim Kepri dan terutama dengan Singapura dan Malaysia, harus dijadikan satu kesatuan proses membangun jejaring termasuk dalam kaitannya investasi,” tandas .

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini menegaskan bahwa jalinan perdagangan antara Jatim dengan Kepri sudah cukup masif. Bahkan nilainya selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Lihat juga video 'Karyawan Kafe di Batam Terkapar Dihajar Pereman, Pemilik Lapor Kapolri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO