SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Tim Riset Vaksin Covid-19 Universitas Airlangga (Unair) dan RSUD Dr. Soetomo bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka membahas pengembangan riset Vaksin Merah Putih yang diinisiasi Universitas Airlangga.
Ikut hadir dalam pertemuan tersebut, Koordinator Produk Riset Covid-19 Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Prof. Dr. Cita Rosita Sigid, Dr. dr. Laksmi Wulandari, Dr. dr. Damayanti Tindo, Kadinkes Provinsi Jatim dan Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi bersama tim dari Unair Surabaya.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan akan mendukung sepenuhnya inisiasi ini. Awal tahapan produksi vaksin tersebut terdiri dari 3 bagian. Yakni skala laboratorium, skala pilot, dan skala industri. Targetnya oleh Pak Menko Marves diharapkan selesai Desember 2021.
"Menurut tim riset Unair, skala laboratorium sampai menghasilkan seed vaccine (benih vaksin) yang dilakukan Unair. Lalu, skala pilot melakukan uji tantang dari beberapa varian SARS CoV-2 yang sudah ditemukan pada pasien Covid-19 di Indonesia, seperti Inggris dan India. Beberapa varian tersebut kemudian diujicobakan kepada hewan kecil, mencit dan hewan besar, maccaca (kera). Terakhir, skala industri akan dilakukan mitra industri PT Biotis Pharmaceutical termasuk kesiapan standar produksinya. Prinsipnya Pemprov Jatim siap mendukung suksesnya riset ini sampai final," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
"Kalau bisa Desember sudah selesai sehingga awal tahun 2022 sudah bisa diproduksi," lanjut Khofifah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Sementara itu, Koordinator Produk Riset Covid-19 Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menjelaskan, saat ini pemberian dosis kedua telah diberikan kepada hewan kecil, mencit dan sedang dilakukan observasi. Minggu depan direncanakan memulai pemberian dosis pertama pada hewan besar, yakni maccaca.
"Penelitian tahap awal vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke hewan percobaan di laboratorium, untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya," jelasnya.
Wakil Direktur RSUD Dr. Soetomo Prof. Dr. Cita Rosita menambahkan bahwa selama riset, para peneliti juga mengkaji apakah vaksin layak digunakan atau memiliki efek samping tertentu.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
"Jika ketiga tahapan produksi vaksin dinyatakan siap, tahap selanjutnya adalah fase uji klinis yang terbagi menjadi empat tahapan," ujar Cita Rosita yang juga menjadi bagian dari tim riset.
Selanjutnya, Cita Rosita menjelaskan, pada tahap uji klinis fase I, vaksin disuntikkan ke beberapa sukarelawan (orang dewasa) dalam kondisi sehat. Hal tersebut dilakukan untuk menguji keamanan vaksin Covid-19 dalam tubuh manusia.
"Jika dinyatakan aman dan efektif, vaksin tersebut dapat memasuki uji klinis fase kedua," tuturnya.
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Pada uji klinis fase II, pengujian vaksin Covid-19 dilakukan ke lebih banyak sukarelawan agar sampel yang diperoleh lebih beragam. "Sampel ini akan diteliti dan dikaji ulang oleh para peneliti terkait efektivitas, keamanan, dosis vaksin yang tepat, serta respons sistem imun tubuh terhadap vaksin yang diberikan," urainya.
Setelah lulus uji klinis fase II, vaksin akan memasuki tahap uji klinis fase III. Pada penelitian ini, vaksin akan diberikan kepada lebih banyak orang dengan kondisi yang lebih bervariasi. Setelah itu, para peneliti akan memantau respons kekebalan tubuh para penerima vaksin serta memantau apakah terdapat efek samping vaksin dalam jangka waktu lebih panjang. "Penelitian ini membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun," ungkapnya.
"Pada tahap ini mengingat situasi mendesak dan emergency karena pandemi, vaksin sudah bisa mendapatkan izin edar (UEA) dari BPOM untuk diberikan kepada manusia," imbuhnya.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
Setelah uji klinis fase I sampai III dinyatakan aman dan efektif, maka tahapan selanjutnya memasuki fase ke-IV, yakni pengawasan pemasaran. Agar cepat diproduksi, pemerintah melalui Menko Marves mengagendakan rapat periodik setiap bulan agar target produksi Vaksin Merah Putih sesuai rencana.
Dalam proses pengembangan Vaksin Merah Putih, tim riset Unair juga bekerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo. Menurut Direktur RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, jika fase II dinyatakan berhasil, aman, dan efisien, pengembangan Vaksin Merah Putih dilanjutkan ke fase III, yakni manusia. "Pada fase ketiga, seluruh rumah sakit di Jatim akan dilibatkan," jelasnya.
Adapun di tahap pertama pengembangan Vaksin Merah Putih, pengawasannya dilakukan pihak RSUD Dr. Soetomo. "Jadi, timnya terdiri dari Unair dan Dr. Soetomo," jelas Joni. (tim)
Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News