Kasus Ledakan Mercon yang Menewaskan Satu Orang di Kediri, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Kasus Ledakan Mercon yang Menewaskan Satu Orang di Kediri, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kondisi rumah orang tua Muhammad Nadhif yang hancur terkena ledakan petasan. Muhammad Nadhif sendiri ikut tewas dalam peristiwa tersebut. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Polres menetapkan satu tersangka dalam kasus meledaknya petasan yang menewaskan Muhammad Nasdhif, Rabu (22/5) malam kemarin, di Dusun Sumberjo Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten .

Satu tersangka tersebut adalah seorang mahasiswa bernama Wildan Zamani (24) warga Dusun Sumberjo Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten .

Hal ini diungkapkan Kasatreskrim Polres Iptu Rizkika Admadha Putra, Kamis (13/5/2021). Menurutnya, petugas Resmob Satreskrim Polres sebelumnya mengamankan tiga orang pasca ledakan tersebut. Selain Wildan Zamani, adalah Ahmad Junaidi dan Yunus.

"Berdasarkan keterangan ketiga orang ini, diketahui bahwa saudara Wildan diajak korban untuk membuat petasan dengan membeli bahan berupa bubuk alumunium, asam sulfat, dan potasium. Yunus dan Ahmad Junaidi sebagai saksi," tutur kasatreskrim.

Lanjut Iptu Rizkika, bahwa peran Ahmad Junaidi dan Yunus hanya sebatas iuran. Wildan mengajak keduanya patungan membeli bahan-bahan petasan. Namun tak sempat menyerahkan uang, petasan yang sedang diracik itu keburu meledak.

"Berdasarkan keterangan dari Wildan, dirinya dan korban membuat petasan belajar dari YouTube," terangnya.

(Tersangka Wildan Zamani)

Selain menetapkan tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti berupa 1 plastik berisi bubuk alumunium/brown powder seberat 1/2 kg, 2 plastik berisi asam sulfat/belerang seberat 1,5 kg, 1 bak plastik, dan 1 plastik berisi bubuk petasan jadi dengan berat 1/2 kg.

Turut diamankan plastik bekas bubuk petasan jadi, plastik untuk mencampur bahan mentah, plastik tempat potasium, alas penggulung kertas dari bambu, balok kayu sebagai alas menggulung kertas, dan kertas untuk bahan dasar selongsong petasan.

"Tersangka kita kenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan sengaja menyimpan senjata api, amunisi, dan bahan peledak. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," pungkasnya. (uji/rev)

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO