Makin Banyak Warga Wajib Test Rapid Antigen, Wali Kota Eri Tambah Personel Nakes Jadi 500 Orang

Makin Banyak Warga Wajib Test Rapid Antigen, Wali Kota Eri Tambah Personel Nakes Jadi 500 Orang Para nakes yang bertugas di Pos Penyekatan Suramadu sedang disemprot disinfektan.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sejak pukul 06.00 pagi, para tenaga kesehatan (nakes) sudah siap berada di tenda penyekatan kaki Jembatan sisi Surabaya untuk pemeriksaan rapid antigen, bagi masyarakat yang hendak masuk ke Kota Surabaya.

Mereka berjuang jadi garda terdepan menaggulangi penyebaran Covid-19. Karena itu, Eri Cahyadi langsung menambah personel nakes yang bertugas di penyekatan Jembatan sisi Surabaya, Selasa (8/6/2021).

Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Suramadu, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah

Ia mengatakan, awalnya dalam sehari para nakes tersebut dibagi menjadi tiga shift. Setiap shiftnya, sekitar 60 orang. Namun, karena semakin banyaknya warga yang harus dilakukan rapid, maka testing rapid antigen itu pun wajib dilakukan sebelum masuk Surabaya. Oleh karena itu, jumlahnya personel pun juga ikut bertambah.

"Dari 60 orang per shift, sekarang kita tambah satu shiftnya menjadi 100 orang," katanya.

Selain jumlah nakes yang ditambah, shiftnya pun juga diperbanyak. Sebelumnya, dalam sehari nakes yang bertugas sebanyak tiga shift itu, dimulai sejak pukul 06.00 WIB. Kini, dia tambah menjadi lima shift dalam sehari agar para nakes tidak kewalahan dalam menangani pasien.

Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024

“Penambahan ini juga sekaligus mencegah terjadinya kerumunan saat menunggu antrean,” ungkapnya.

Menurutnya, kondisi ini adalah momen bagi pemerintah daerah untuk saling bahu membahu, tidak menyalahkan, dan saling memberi dukungan. Ia pun tidak keberatan semisal Bupati Bangkalan membutuhkan bantuan termasuk nakes.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menambahkan, untuk jumlah total nakes yang bertugas per hari ini mencapai 500 orang personel yang terdiri dari lima shift per hari. Dari 500 personel itu, Feny-sapaan Febria Rachmanita merinci Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) dari 63 perwakilan puskesmas se-Surabaya, rumah sakit RSUD dr Mohamad Sowandhie serta RS Bhakti Dharma Husada (BDH).

Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional

“Kita juga sudah nambah meja diperbanyak. Memang ini sudah menjadi tugas kami. Para nakes lebih baik bekerja di depan seperti ini, jangan sampai masuk RS dan bertambah parah yang mengakibatkan nakes juga tertular,” papar Feny.

Ia berharap, dengan adanya penambahan personel ini, para nakes diharapkan tetap menjaga imunitas tubuh agar tetap semangat dalam bertugas. (dra/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO