​Petugas Biarkan Pawai Obor Keliling Baca Burdah di Pamekasan, Ini Alasannya

​Petugas Biarkan Pawai Obor Keliling Baca Burdah di Pamekasan, Ini Alasannya Pawai obor keliling sambil membaca burdah mentradisi di Pamekasan Madura. foto: skesindonews.com

Pantauan BANGSAONLINE.com, pawai obor merupakan tradisi mengakar di sebagian masyarakat Madura. Pawai obor tidak hanya dilakukan masyarakat tapi juga masyarakat di kabupaten lain di Madura. Di antaranya di Bangkalan.

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, saat Covid-19 sedang ganas-ganasnya menyerang warga Arosbaya Bangkalan beberapa hari lalu, beberapa kiai kampung berinisiatif membaca dengan cara berkeliling dari kampung ke kampung. Mereka meyakini bahwa qasidah yang berupa syair pujian terhadap Rasulullah SAW itu bisa mengusir wabah Covid-19 dari Arosbaya.

“Sekarang warga Paserean mengamalkan dzikir dan salawat. Terutama agar selamat dari Covid-19,” kata Hj. Yeni Susilowati, warga Kampung Paserean, Kecamantan Arosbaya Bangkalan Madura kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (13/7/2021).

“Sekarang ada keliling,” tambahnya. Maksudnya, beberapa orang berkeliling kampung membaca salawat sembari memohon kepada Allah SWT agar selamat dari wabah Covid-19. Tentu mereka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, terutama pakai masker danmenjaga jarak aman.

Burdah adalah qasidah yang berisi salawat puji-pujian kepada Rasulullah SAW. Burdah banyak diamalkan oleh warga NU.

Dalam catatan Wikipedia, Burdah diciptakan oleh ulama sufi besar dari Mesir bernama Imam Al-Bushiri (610-695H/1213-1296 M). Nama lengkapnya Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid Al-Bushiri. Selain menulis Burdah, Al-Bushiri juga menulis beberapa qashidah lain. Di antaranya Al-Qashidah Al-Mudhariyah dan Al-Qashidah Al-Hamziyah.

Penciptaan Burdah ini ada sejarahnya. Suatu ketika Al-Bushiri menderita sakit lumpuh sehingga tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Lalu dibuatnya syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafa’atnya. Di dalam tidurnya, Al-Bushiri mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian dia melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh Al-Bushiri. Saat ia bangun dari mimpinya, seketika itu juga ia sembuh dari lumpuhnya.

Maka para ulama lalu banyak mengamalkan Burdah ciptaan Imam Al-Bushiri itu. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Belajar dari Kisah Nabi Isa, Warga di Sumenep Doa Bersama Tiup Kepala Kambing':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO