Dukung Penggunaan Garam Krosok untuk Tangkal Corona, Kiai Asep: Jangan Saling Menyalahkan

Dukung Penggunaan Garam Krosok untuk Tangkal Corona, Kiai Asep: Jangan Saling Menyalahkan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim saat memperagakan memasukkan garam krosok yang dilarutkan dalam air mineral ke dalam hidung dan mulut untuk merontokkan virus corona di sela salat malam dan istighatsah di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya, Kamis (22/7/2021). foto: mma/ bangsaonline.com

Kiai Asep bahkan langsung memberi contoh dengan mempraktikkan cara penggunaannya. “Caranya dicampur air mineral lalu dimasukkan hidung dan dibuat kumur di mulut,” kata Kiai Asep sambil memegang air mineral dengan mencampurkan

Komposisinya 1 botol air meneral dicampur 1 sendok garam munjuk. “Kalau air setengah liter berarti garamnya setengah sendok,” kata kiai energik dan penuh inisiatif itu.

Mengutip hasil penemuan drh Indro, Kiai Asep mengatakan bahwa virus corona nempel lebih dulu di hidung atau mulut beberapa hari sebelum menyerang organ tubuh. Nah, saat itulah harus dirontokkan dengan

Kalau virus corona terlanjur masuk ke organ tubuh seperti paru-paru, maka garam itu tak berfungsi lagi. Karena itu Kiai Asep menyarankan agar dalam dua hari atau tiga hari sekali membersihkan hidung dan mulut dengan .

Kiai Asep mengaku prihatin terhadap melonjaknya virus Corona di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Apalagi PPKM Darurat yang dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang kini diperpanjang 5 hari dengan istilah PPKM level 4 yang itu tak efektif.

“Tapi kita jangan saling menyalahkan. Jangan saling fitnah. Juga jangan memanfaatkan air keruh. Kita harus berdoa kepada Allah agar orang-orang yang berkhianat kepada bangsa segera diberi peringatan oleh Allah SWT,” kata Kiai Asep.

Karena itu Kiai Asep mengakhiri acara salat malam dan istighatsah itu dengan membaca hizib. “Agar orang-orang yang berkhianat kepada bangsa segera diperingatkan oleh Allah. Masak kita sudah punya Pancasila masih menyanjung-nyanjung partai komunis,” kata Kiai Asep.

Menurut Kiai Asep, pandemi tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat tapi juga berdampak serius terhadap ekonomi, terutama masyarakat kelas bawah. “Kalau di Mojokerto kita membagikan beras kepada para padagang kecil lewat ASC Foundation. Tiap pedagang dikasih 5 kilo beras dan 1 dos mie instan,” kata Kiai Asep.

ASC Foundation adalah singkatan dari Asep Saifuddin Chalim Foundation yang dipimpin Muhammad Al-Barra (Gus Bara), putra tertua Kiai Asep yang kini menjabat wakil bupati Mojokerto. “Tapi dananya bukan dari APBD tapi dari uang saya pribadi,” tutur Kiai Asep. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO