KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melaunching Rumah Kurasi Jawa Timur di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (27/7/2021) sore.
Gubernur Khofifah melaunching bersama dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah dan Ketua Umum Kadin Jatim Andik Dwi Putranto,
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Rumah Kurasi ini menjadi rumah kurasi pertama. Bahkan satu-satunya di Indonesia yang diharapkan meningkatkan standarisasi kualitas dan daya saing produk-produk UMKM Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional.
Secara khusus Gubernur Khofifah mendukung Rumah Kurasi ini. Menurut dia, Rumah Kurasi ini menjadi new hope atau harapan baru di tengah kondisi pandemi covid-19.
Rumah Kurasi ini juga dinilai sebagai terobosan dalam pelaksanaan kurasi di era pandemi karena berbasis Kurasi Digital, dengan tanpa menghilangkan aspek-aspek kualitas pelaksanaan standar kurasi pada umumnya.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus produktif serta berkarya demi mendukung ekonomi, khususnya Pemulihan Ekonomi Nasional melalui UMKM. Melalui program rumah kurasi, UMKM Jawa Timur tidak perlu khawatir jika ingin mendapatkan sertifikat kurasi produk secara mudah, serta berkualitas, meski di tengah kebijakan pembatasan yang sedang kita hadapi,” tegas Khofifah.
Khofifah menjabarkan, untuk bisa memanfaatkan Rumah Kurasi ini, UMKM cukup mendaftarkan produk unggulannya secara online di www.rumahkurasi.com dan mengikuti proses kurasi. Selanjutnya para pelaku UMKM yang telah mendaftar di Rumah Kurasi ini akan difasilitasi proses kurasinya oleh kurator, asesor, dan juga instruktur yang bersertifikat.
“Seperti yang telah disampaikan oleh Pak Difi, program rumah kurasi dilaksanakan dengan fokus pada ekosistem dan kolaborasi. Hal ini terlihat dari Bank Indonesia Jawa Timur yang bekerjasama dengan Kadin serta BNSP dalam melakukan sertifikasi. Semua hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses kurasi dilakukan oleh kurator profesional yang melakukan penilaian terhadap produk UMKM secara objektif dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Menurut Khofifah, sejatinya program Rumah Kurasi ini sudah berjalan bahkan hasil produk UMKM yang didampingi telah berhasil masuk pasar ekspor ke berbagai negara.
“Alhamdulillah hari ini kita diluncurkan. Rumah Kurasi di Kediri ini telah membantu kurasi beberapa produk UMKM Jatim untuk memasarkan ke pasar luar negeri. Seperti membantu menjual keripik tempe produk UMKM ke Amerika, menjual keripik asal Malang ke Uni Emirat Arab sebanyak 6 ton per bulan dan lain-lain,” katanya.