Dapat Laporan Beras Bansos Tak Layak Konsumsi di Bangkalan, Wagub Jatim Sidak Gudang Dinsos

Dapat Laporan Beras Bansos Tak Layak Konsumsi di Bangkalan, Wagub Jatim Sidak Gudang Dinsos Mendapat laporan soal beras bantuan tidak layak konsumsi di Bangkalan, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak langsung turun lapangan meninjau kualitas beras yang ada di Gudang Dinas Sosial Bangkalan, Rabu (4/8/2021). (foto: ist)

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Usai mendapat laporan beras bantuan sosial (bansos) tidak layak konsumsi di Bangkalan, Wakil Gubernur Jawa Timur langsung turun lapangan melakukan sidak ke Gudang Dinas Sosial Bangkalan, Rabu (4/8/2021).

Pantauan di lapangan, sebanyak 7,5 ton atau 1.500 paket beras 5 kg beras bantuan sosial di Gudang Dinsos Bangkalan ditemukan memiliki kualitas rendah, sehingga tidak layak diberikan kepada masyarakat penerima manfaat. Beras tersebut berwarna kusam bahkan baunya kurang enak. Selain banyak bintik-bintik hitam, juga ditemukan kutu di dalamnya.

Saat ditanya terkait siapa yang bertanggung jawab atas buruknya kualitas bansos beras tersebut, Wagub Emil enggan menjawab secara gamblang. Menurutnya, kasus tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Ia mengaku telah mencoba menghubungi Dirjen Kemensos, namun belum berhasil.

"Sudah mencoba menghubungi dirjen, hanya dia belum bisa komunikasi. Saat dihubungi yang bersangkutan belum ada nyambung," ucap .

Emil menambahkan, akan segera melaporkan temuan tersebut dan memastikan bahwa beras bantuan sosial dapat diganti dengan kualitas yang lebih baik dan layak dikonsumsi masyarakat.

"Kami ucapkan terima kasih atas laporan dari . Saya yakin, Kementerian Sosial sangat responsif dengan keadaan ini. Seperti yang kita ketahui bersama, ini adalah operasi skala besar di seluruh Indonesia. Jadi kalau ada masalah kita atasi bersama," jelasnya.

"Terkait beras pengganti, karena masyarakat sangat menunggu bantuan ini, jadi saya harap dalam hitungan hari sudah dikirimkan," pungkasnya.

Wibagio, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan menceritakan asal mula ditemukannya beras tidak layak konsumsi tersebut. Yakni pada hari Sabtu (31/7/2021) lalu, ada pengiriman beras sebanyak 1.500 paket, masing-masing 5 kg. Namun setelah dicek, beras tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

"Oleh sebab itu disampaikan ke grup Kadinsos Jatim, namun tidak ada tanggapan," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, pada hari Senin (2/8/2021) kemarin lusa, beras dengan kualitas rendah itu pun datang lagi sebanyak 1.500 paket. "Akhirnya saya tolak dan untuk tidak diterima," ungkapnya. (ida/uzi/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Awal Mula Tarawih Cepat di Ponpes Hidayatullah Al Muhajirin Bangkalan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO