​Pulang Kampung, Kiai Asep Kembangkan dan Gratiskan PP Amanatul Ummah 02 Leuwimunding, Majalengka

​Pulang Kampung, Kiai Asep Kembangkan dan Gratiskan PP Amanatul Ummah 02 Leuwimunding, Majalengka Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan Syafruddfin Jaya saat melihat tanah yang sudah dibebaskan untuk pengembangan Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02 Leumunding Majalengka Jawa Barat. Foto: mma/bangsaonline.com

MAJALENGKA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pulang kampung bersama istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadlilah, dan dua putra-putrinya, Gus Hazmi dan Ning Ria. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu pulang ke Leuwimunding, , Jawa Barat sejak Sabtu malam (7/6/2021) dan baru kembali ke Mojokerto, Jawa Timur, Senin pagi (9/8/2021) ini. 

Di kampung halamannya itu sedang gencar mengembangkan pondok pesantren. Namanya Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02. Kini Amanatul Ummah 02 memiliki beberapa lembaga pendidikan, antara lain, Madrasah Aliyah Unggulan dan beberapa unit pendidikan lainnya. mempercayakan Madrasah Aliyah Unggulan itu kepada Syafruddin Jaya sebagai kepala sekolah. 

“Kita kembangkan sampai lulusannya diterima di Fakultas Kedokteran,” kata Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com, Senin (9/8/2021).

juga menampilkan , ayahandanya, sebagai icon Amanatul Ummah 02. Kiai Abdul Chalim adalah salah satu ulama pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Pada kepengurusan PBNU pertama Kiai Abdul Chalim tertatat sebagai Katib Tsani Syuriah PBNU.

Meski sempat lama di Kota Surabaya, tapi wafat dan dimakamkan di Leuwimunding Jawa Barat. BANGSAONLINE.com sempat nyekar ke makam yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah 02. (Tulisan tentang bisa dibaca di bagian lain BANGSAONLINE.com)

tampak serius mengembangkan Amanatul Ummah 02. Kiai milyarder tapi dermawan itu kini banyak membebaskan tanah di sekeliling Amanatul Ummah 02. Bahkan sempat mengajak BANGSAONLINE.com menyaksikan beberapa tanah yang sudah dibebaskan untuk pengembangkan Amanatul Ummah 02.

“Sungai ini dulu besar,” kata kepada BANGSAONLINE.com sembari menunjukkan lokasi tanahnya yang berada di pinggir sungai.

Di sungai inilah waktu kecil banyak kenangan. Ia bercerita bahwa pada tengah malam  ibundanya selalu mengajak salat malam. “Kalau mandi dan ambil wudlu ya di sungai itu,” kenang . Bahkan juga sering mencari ikan di sungai itu untuk lauk pauk makan sehari-harinya.

“Dulu airnya bersih dan bening sekali,” tutur Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Letak Amanatul Ummah 02 itu sangat strategis. Selain pinggir jalan raya juga masih memungkingkan untuk mengembangkan lahan, terutama ke belakang karena tampak banyak tanah kosong berupa tegalan. Apalagi ada sungai yang airnya mengalir sehingga bisa menambah asri Amanatul Ummah 02. Tinggal desain arsitekturnya.

(Madrasah Aliyah Unggulan PP Amanatul Ummah 02 Leumunding Jawa Barat. Foto: mma/BANGSAONLINE.com).

Memang berpacu dengan waktu. Karena lembaga pendidikan lain banyak juga yang mulai bergerak cepat. Apalagi Jawa Barat bukan seperti Jawa Timur yang merupakan basis utama NU.

Meski demikian sangat optimistis. Apalagi Madrasah Aliyah Unggulan itu digratiskan. Jadi, para siswa yang masuk ke Madrasah Aliyah Unggulan itu bebas uang pendaftaran, bebas uang gedung dan bebas SPP.

“Semua gratis,” kata . “Ya sekarang tinggal kita memberi motivasi kepada masyarakat agar mau menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi,” tambah .

Bahkan kini banyak memberikan beasiswa bagi anak-anak Jawa Barat, termasuk anak-anak Leuwimunding dan . Mereka ditampung di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan sebagian di Pacet Mojokerto. Mereka dikuliahkan di berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur, diantaranya di Universitas NU Surabaya (Unusa) dan di Institut Pesantren Pacet Mojokerto.

Mereka inilah yang kelak diharapkan menyebarkan ilmu - terutama tentang paham Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyah - yang merupakan amanah dari para pendiri NU, Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah dan

Selama pulang kampung, juga singgah ke Indramayu. Daerah ini merupakan tempat kelahiran istrinya, Nyai Hj Alif Fadlilah. Bahkan di Indramayu sempat mengundang para Ketua Cabang Pergunu se-Jawa Barat. Tampak hadir Ketua PW Pergunu Jawa Barat Dr Saefulloh dan Wakil Ketua Umum PP Pergunu Dr Fadly Usman .

Selain melakukan konsolidasi, juga banyak memaparkan tentang bagaimana caranya menghindari serangan virus corona. Ini juga yang dilakukan di Aula Madrasah Aliyah Unggulan Amanatul Ummah 02 di Leuwimunding sebelumnya.

"Kita harus pecaya bahwa corona itu ada," katanya sembari mengatakan bahwa masih ada orang yang tak percaya terhadap virus corona. 

Padahal, kata , dalam sejarah Islam juga pernah ada pandemi. "Jaman Nabi pernah ada. Jaman Sayyidina Umar juga pernah ada. Tapi namanya wabah tha'un," katanya.

Namun, kata , juga banyak orang yang sangat ketakutan terhadap virus corona. Situasi ini, kata , menimbulkan kepanikan luar biasa bagi masyarakat. Bahkan, menurut , banyak dokter tak mau menemui pasiennya saat mendiagnosa. Begitu juga guru besar tak mau menemui mahasiswanya yang akan konsultasi disertasinya. 

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO