Alhamdulillah, Jatim Assessment PPKM Level 2, Lamongan Kabupaten/Kota Pertama di Jawa yang Level 1

Alhamdulillah, Jatim Assessment PPKM Level 2, Lamongan Kabupaten/Kota Pertama di Jawa yang Level 1

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai upaya terus dilakukan dalam menangani Pandemi . Tak hanya pemprov, tetapi Forkopimda Jatim, bupati/wali kota dan forkopimda serta semua masyarakat dan berbagai elemen se-Jatim saling bersinergi dan menjaga kekompakan dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran .

Alhamdulillah, upaya tersebut mampu membuahkan hasil bagi . Berdasarkan data assessment situasi kabupaten/kota dari Kemenkes RI per 6 September yang dirilis tanggal 7 September 2021, menjadi satu-satunya provinsi di Jawa yang memiliki kabupaten/kota PPKM Level 1. Adapun daerah yang masuk pada level 1 yaitu Kabupaten .

Dalam assessment yang dilakukan oleh Kemenkes RI per 6 September 2021, terdapat hasil yang menggembirakan bagi Provinsi , yakni masuk level 2.

Assessment PPKM yang dilaksanakan mulai 1 Agustus sampai 6 September, tercatat ada 16 kabupaten/kota di Jatim yang masuk Level 2, dari sebelumnya nihil. Di antaranya, Kab. Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kab. Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan.

Sementara Level 3 tercatat dari 8 menjadi 19 kabupaten/kota yaitu Kab. Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kab. Kediri, Jombang, dan Blitar.

Sedangkan Level 4 terdapat penurunan dari 30 kabupaten/kota menjadi 2 kabupaten/kota, yakni Kab. Ponorogo dan Magetan.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras dan partisipasi semua pihak yang ikut mencegah penyebaran di Jatim. Di dalamnya termasuk Forkopimda Jatim, pemkab/pemkot, tenaga kesehatan (nakes), tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, media, dan seluruh elemen masyarakat.

"Alhamdulillah, menjadi satu-satunya provinsi yang memiliki kabupaten/kota pada level 1 sesuai assessment yang dilakukan Kemenkes RI, yaitu . Terima kasih kekompakan dari semua pihak, termasuk bupati/wali kota bersama Forkopimda se-Jatim, nakes, dan sebagainya,” ujar orang nomor satu di Jatim saat memimpin Rakor PPKM di Gedung BPSDM Jatim, Jalan Kawi Kota Malang, Selasa (7/9) malam.

Khofifah menjelaskan, dari total perkembangan level yang ada, membuat situasi assessment Provinsi Jatim juga turun. Yaitu dari tingkat 4 ke tingkat 2 hasil dari assessment situasi Jatim per 1 Agustus 2021 dan 6 September 2021.

“Dari 30 kabupaten/kota level 4, kini turun menjadi 2 kabupaten/kota tingkat 2. Ini membuat Jatim turun assessment dari tingkat 4 menjadi tingkat 2,” jelas Mantan Mensos RI.

Tak hanya itu, lanjut Khofifah, berbagai unsur dalam penanganan juga mengalami perbaikan. Yaitu tren kasus positif, tren rawat inap, tren kematian, tren positivity rate, dan tren BOR yang semuanya mengalami penurunan. Sementara dari tren tracing mengalami peningkatan.

Tren kasus positif Jatim mengalami penurunan dari 115,7 menjadi 13,68 kasus per 100 ribu penduduk/minggu. Tren rawat inap mengalami penurunan dari 36,82 menjadi 9,58 kasus per 100 ribu penduduk/minggu, tren kematian turun dari 6,27 menjadi 1,8 kematian per 100 ribu penduduk/minggu.

Sementara tren yang mengalami penurunan yaitu positivity rate dari 47,09% menjadi 3,55% positivity rate/minggu, dan BOR dari 81,51% menjadi 20,37% BOR/minggu. Sedangkan tren tracing mengalami peningkatan dari 1,27 menjadi 12,6 kontak erat dideteksi/kasus/minggu.

"Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini juga sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen. Saat ini per tanggal 7 September, BOR ICU tercatat 28 persen, BOR isolasi di RS tercatat 16 persen, BOR Isolasi di RS Darurat 19 persen, dan BOR di isoter 14 persen," tutur gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Di akhir, Gubernur Khofifah meminta semua pihak dapat mempertahankan capaian assessment posisi zonasi level daerah, maupun unsur-unsur lainnya. Selain itu, seluruh elemen masyarakat diminta tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) di mana pun berada. Sehingga, ke depan makin terkendali dan terus melandai.

"Kembali saya mohon kepada semua pihak dan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, mengikuti vaksinasi, tracing dan testing-nya juga terus kita tingkatkan," pungkasnya.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO