Perumda Giri Tirta Gresik Ajukan Penyertaan Modal Rp113 M, Qodir: Kami Minta Pansus Cermat Membahas

Perumda Giri Tirta Gresik Ajukan Penyertaan Modal Rp113 M, Qodir: Kami Minta Pansus Cermat Membahas Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir, bersama Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim, menjelaskan tiga raperda prakarsa eksekutif. foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

Menurut Qodir, ujian Perumda dalam pembahasan raperda tersebut sangat berat. Termasuk dalam memperbaiki layanan kepada pelanggan, dan menekan kebocoran. Sebab, berdasarkan data yang diberikan perumda hingga kini, tingkat kebocoran masih mencapai 40 persen.

Sehingga, harga air yang dibeli dengan harga yang bisa dijual kepada pelanggan tak sebanding. "Makanya, merugi. Mungkin kalau kebocoran itu di kisaran 20 persen, masih untung," katanya.

Qodir juga menyoroti rencana yang akan membangun reservoir (tandon air) berukuran besar untuk menampung air dari instalasi pengolahan air sebagai penyimpanan cadangan air di wilayah Bunder Kecamatan Cerme, dengan anggaran Rp7 miliar.

Reservoir tersebut untuk mengatasi kesulitan distribusi air kepada pelanggan di wilayah sekitar. Sehingga, distribusi air bisa lancar. "Kita juga akan tanyakan, dan kaji apa benar hasilnya sesuai dengan yang disampaikan," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD, Ahmad Nurhamim, juga meminta agar penyertaan modal Rp113 miliar yang diajukan dibahas secara cermat.

"Sebab, jangan sampai setelah kami kasih penyertaan modal besar, tapi layanan tetap seperti itu. Tak ada perubahan. Sehingga, masyarakat pelanggan yang dirugikan," ujar Ahmad. 

Apalagi, selain mendapat modal dari pemkab, perumda juga akan mendapat dukungan dana dari pemerintah pusat melalui PEM. Sebab, Perumda Giri salah satu pemakai air Umbulan, Pasuruan, milik pemerintah Provinsi Jatim.

"Jadi, selain mengajukan penyertaan modal Rp 113 miliar melalui APBD sesuai dengan draft raperda. Juga mendapatkan supporting dari pemerintah pusat, karena masuk dalam PEM," kata Ahmad.

Menurutnya, dalam pembenahan , ada 3 problematika yang harus dituntaskan, yakni tingkat kebocoran air yang tinggi karena terkait umur pipa, manajemen Perumda belum mampu mengkosolidasikan sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan bidang masing-masing, dan ketiga soal pendanaan.

"Kalau ingin lebih baik, maka tiga hal itu harus dituntaskan," pungkas Ketua DPD Golkar ini. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO