KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Budi daya ikan air tawar endemik Sungai Brantas yang hampir punah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu dengan membangun tiga kolam besar ramah lingkungan.
Tiga kolam besar yang dibangun di area mata air Umbul Gemulo, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu terlihat tanpa menggunakan pondasi semen juga batu bata.
BACA JUGA:
- Tabrak Pohon, Pemudik di Kota Batu Alami Kecelakaan hingga Istri Kritis
- Ini Pesan Pj Wali Kota Aries Agung pada Salat Idulfitri 1445 H di Halaman Mapolres Batu
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Pj Wali Kota Batu Bagikan Bingkisan Lebaran pada 94 Penjaga Sekolah
Setiap kolam memiliki fungsi berbeda, satu untuk pemijahan, kedua untuk pembesaran, dan ketiga untuk persiapan sebelum ikan dibawa ke sungai-sungai tematik yang sudah terbentuk di Desa Sidomulyo, Desa Pendem, dan sebagainya.
Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan mengungkapkan alasan pembagunan kolam tanpa semen dan batu bata agar ramah lingkungan.
"Ada sumber mata air di sekitar kolam, tidak mungkin kita bangun pondasi. Selain itu, bibit ikan endemik ini lebih baik jika dibudidayakan pada kolam natural seperti ini," katanya, Selasa (5/10/2021).
Bersama Shining Brantas dan Komunitas Banyu Bening, upaya penyelamatan habitat ikan yang khas dengan Sungai Brantas dilakukan dengan metode pembibitan.
“Mendatang, Komunitas Banyu Bening dan Shining Brantas akan menebar ikan yang sudah bisa dilepas kembali ke sungai secara berkala," imbuh mantan Camat Bumiaji ini.
Aries menyampaikan permohonan maaf kepada pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Punten terkait pembangunan kolam yang bersifat mendadak.
Klik Berita Selanjutnya