Wali Kota Kediri Paparkan Inovasi Emas Saat Penjurian Top 30 Kovablik Jatim 2021

Wali Kota Kediri Paparkan Inovasi Emas Saat Penjurian Top 30 Kovablik Jatim 2021 Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar (kanan), saat memaparkan inovasi program English Massive di hadapan dewan juri secara virtual. Foto: Ist

Dalam kesempatan ini, ia juga merinci dampak positif program emas bagi beberapa aspek di Kota Kediri, yakni peningkatan nilai pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya skill berbahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional. Program tersebut juga menjadi objek penelitian bagi civitas akademika dari beberapa institusi perguruan tinggi.

Kemudian, terciptanya kelompok-kelompok pembelajar berbasis komunitas sehingga mendukung upaya pemerintah dalam penciptaan life long learners, dan tumbuhnya semangat warga untuk mengadakan kompetisi berbahasa Inggris di Kota Kediri. Pada aspek ekonomi, warga dapat memangkas variabel biaya untuk mengikutkan putra-putrinya kursus Bahasa Inggris. 

Ia berujar, program emas turut memperkuat keterikatan dan sifat kolektif dalam masyarakat sehingga mendukung tumbuhnya social cohesion. Program tersebut juga menumbuhkan kesadaran bahwa belajar Bahasa Inggris bisa dilakukan dengan metode menyenangkan. 

Sementara itu, sejumlah dewan juri mengapresiasi paparan inovasi program yang disampaikan oleh . Salah satunya disampaikan oleh Ketua Tim Juri, Guru Besar FISIP Unair, Jusuf Irianto. 

“Emas ini inovasi yang berbeda dari daerah-daerah lain yang kami nilai. Ada keunikan tersendiri dan ada local wisdom di sini. Ini menarik karena menjulang tinggi dengan penguasaan bahasa inggris yang menjadi bahasa internasional,” kata Yusuf. 

Selain Jusuf Irianto,  memaparkan inovasi emas di hadapan dewan juri yang terdiri dari Kepala Ombudsman RI Perwakilan , Agus Muttaqin; Direktur The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi, Rohman Budijanto; Advisor Program Transformasi-GIZ Wilayah , Redhi Setiadhi; Anggota GIZ Wilayah , Dina Limanto; dan Responsive Governance Kompak East Java, Didik Purwondanu. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO