Inilah Direktur TV Bondowoso yang Ditangkap Itu, ​Video Habib Rizieq dan Anti China Laris

Inilah Direktur TV Bondowoso yang Ditangkap Itu, ​Video Habib Rizieq dan Anti China Laris Dahlan Iskan

Sebenarnya Arief sudah punya pendapatan cukup dari ribuan pelanggan lewat TV kabelnya. Tapi ia melihat peluang lain: jadi YouTuber. Insting beritanya cukup kuat. Ia tahu berita seperti apa yang disukai di YouTube. Ia memang pernah menjadi aktivis mahasiswa. Yakni saat kuliah di fakultas teknik di Universitas Negeri Jember.

Sebenarnya, berita kawin-cerainya artis termasuk yang paling disukai. Tapi di Bondowoso tidak ada artis. Rupanya ia tahu berita tentang banyak pemirsanya. Apalagi yang nadanya membela sang Habib.

Yang juga laris adalah: kalau beritanya anti-China. Maka poros pro-Habib-anti-China jadi pilihan video yang ia buat.

Video-video itu ia unggah ke YouTube. Laris. Kian banyak lagi yang dibuat. Kian pro-Habib pula. Sekalian kian anti-China.

Ada unggahannya yang ditonton sampai lebih 500.000 orang. Ada yang di atas 300.000. Paling apes di atas 100.000.

Video itu ia unggah atas nama Aktual TV. Saya tidak pernah tahu nama Aktual TV. Setelah penangkapan itu barulah saya buka YouTube. Saya cari Aktual TV. Ampuuuuun, begitu banyak yang sudah diunggah. Lebih 500 video. Produktif sekali.

Wajar kalau dari YouTube Aktual TV bisa dapat banyak uang. Menurut polisi sudah mencapai hampir Rp 2 miliar. Selama kurang dari dua tahun ini.

Dari sudut pandang jurnalistik, video itu sama sekali tidak memenuhi syarat. Video itu sama sekali bukan produk jurnalistik. Itu lebih tepat disebut sebagai produk industri video rumahan.

Saya sebut rumahan karena, untuk membuat video seperti itu, kamera pun tidak perlu punya. Video itu murni bisa dibuat dari mengambil cuplikan-cuplikan video lain.

Yang diperlukan hanyalah keberanian. Ditambah kemampuan mengoplos gambar dari mana pun asalnya.

Betapa berani video itu menyebutkan bahwa Pangkostrad Mayjen Dudung Abdurrachman adalah tentara dari Tiongkok yang diselundupkan ke Indonesia. Lalu ada lagi video ini: Xi Jinping memutuskan menarik kembali Jenderal Dudung ke Tiongkok. Gambar Xi Jinping ada di situ. Gambar Dudung ada di situ. Cukup panjang juga menyiarkan gambar Xi Jinping lagi berpidato dalam bahasa Mandarin. Yang rupanya itu pidato lama. Saya ngerti isi pidato itu: saat menyambut Presiden SBY –entah apa hubungannya dengan Dudung.

Hampir semua judulnya dimulai dari kata ini: GAWAT!!! .

Serba gawat. Rupanya agar terasa penting. Waktu itu soal Habib memang lagi hot. Dudung memang dianggap lawan Habib. Demikian juga Kapolda Fadil Imran. Yang terkait dengan tewasnya 6 pengikut Habib di KM-50 jalan tol dekat Karawang.

Tapi apakah Aktual TV itu alat bisnis? Atau alat perjuangan?

Itulah yang masih didalami oleh polisi.

Sebagai pengusaha muda, Arief sendiri pernah menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bondowoso.

Ia dikenal sebagai alumnus SMAN 2 Bondowoso yang meneruskan kuliah di Universitas Negeri Jember. Ia masuk fakultas teknik jurusan mesin. Saat itulah ia menjadi aktivis mahasiswa dan tergabung ke dalam organisasi himpunan mahasiswa.

Arief punya dua karyawan: yang satu bertugas mengolah video, satunya lagi mengisi suara. Dua-duanya ikut dibawa polisi ke Jakarta.

Di tengah berita penangkapan itu ada satu orang yang merasa beruntung. Ia seorang penyiar radio. Ia direkrut Arief sebagai pembaca narasi. Tidak jadi. Namanya Yudi.

Kita tentu menunggu sikap Arief setelah ditangkap polisi. Benarkah semua itu.

Yang jelas sampai tadi malam TV Kabel-nya masih berjalan normal. Para pelanggan di Bondowoso masih bisa menikmati puluhan channel seperti orang Jakarta.

Semua itu diatur dari rumah Arief di desa itu. Di rumah gedung berantai dua itu. Di rumah itu pulalah studio BSTV berada. Betapa majunya desa kita. Pun yang di daerah yang begitu pelosoknya. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO