Bappenas Kunjungi Kabupaten Kediri, Tinjau Pusat Ficus Nasional di Kawasan Cagar Alam Manggis

Bappenas Kunjungi Kabupaten Kediri, Tinjau Pusat Ficus Nasional di Kawasan Cagar Alam Manggis Rombongan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, yang dipimpin Direktur Pengairan dan Irigasi, Abdul Malik Sadat Idris (baju merah), saat berada di Cagar Alam Manggis (Alas Simpenan), Kabupaten Kediri. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rombongan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ berkunjung ke Pusat Ficus Nasional di kawasan Cagar Alam Manggis (), , Rabu (27/10). Direktur Pengairan dan Irigasi , Abdul Malik, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari salah satu model konservasi yang melibatkan relawan.

"Kami ingin mempelajari salah satu model konservasi, terutama terkait bidang kami, konservasi wilayah tangkapan atau konservasi sumber daya air yang kami lihat berhasil. Banyak pelajaran yang bisa diambil, mulai dari bagaimana menggerakkan komunitas relawan. Sesungguhnya merawat tanaman ini ya merawat manusianya juga," ujarnya.

Pusat Ficus Nasional itu ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan () RI, Wiratno, pada pertengahan bulan September lalu. Pusat Ficus Nasional di Kediri ini pengelolaannya diserahkan kepada para relawan yang tergabung di Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri.

"Saya sampai terharu (melihat) komunitas relawan yang jumlahnya banyak. Mereka membagi visi, bergerak dengan sumber dayanya sendiri. Kemudian banyak memberikan ilmu pengetahuan yang sudah hilang, yaitu cara menanam bibit, membesarkan, dan itu sebetulnya sangat membantu tugas Pemerintah," kata Abdul.

Menurut dia, pelajaran ini akan diserap dan kebetulan di tingkat pusat saat ini sedang disusun berbagai peraturan turunan Undang-Undang Sumber Daya Air. Abdul berharap bisa merumuskan terobosan-terobosan kebijakan soal pengelolaan kawasan konservasi sumber daya air, kemudian perlindungan mata air, dan lain-lain. 

"Terutama yang berbasis hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, komunitas, relawan, dengan pendekatan pentahelix, di mana unsur pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha, dan media, bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan. Kami datang ingin belajar kepada Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) Kediri," paparnya.

Sementara itu, Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri, Ari Purnomo Adi, sangat berterima kasih atas kunjungan dan perhatian dari . Menurut dia, Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri bertekad mewujudkan area penyangga (buffer zone) kawasan inti cagar alam Kediri dengan mengutamakan ragam vegetasi yang tumbuh dan berkembang biak memiliki keragaman jenis.

"Kami ingin menjadikan Pusat Ficus Nasional di buffer zone cagar alam Manggis dan cagar alam Besowo sebagai kawasan konservasi, pusat edukasi, dan budidaya Ficus secara berkelanjutan," kata Ari.

Pihaknya juga ingin menghijaukan buffer zone dengan berbagai jenis tanaman konservasi berupa ficus, pohon serba guna (jenis buah-buahan berbagai pakan satwa di dalam Cagar Alam Manggis dan Cagar Alam Besowo) serta penanaman tanaman langka.

"Kami ingin mendorong Pusat Ficus Nasional Kediri sebagai pusat informasi, edukasi, pelatihan, penelitian, kepustakaan, literasi, media informasi, sarana budi daya tanaman, dan ekowisata ficus," ucap Ari. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO