Maknai Hari Pahlawan, Gubernur Khofifah: Harus jadi Momentum Kebangkitan di Semua Sektor

Maknai Hari Pahlawan, Gubernur Khofifah: Harus jadi Momentum Kebangkitan di Semua Sektor Gubernur Khofifah saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 di Lapangan Kompleks Monumen Tugu Pahlawan Jl. Pahlawan, Alun-Alun Contong, Surabaya pada Rabu (10/11) pagi.

KOTA SURABAYA, BANGNSAONLINE.com - Mengusung tema Pahlawanku Inspirasiku, peringatan Hari Pahlawan tahun 2021 dilangsungkan dengan khidmat oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur di Lapangan Kompleks Monumen Tugu Pahlawan Jl. Pahlawan, Alun-Alun Contong, Surabaya pada Rabu (10/11) pagi.

Tak hanya mengenang jasa para pahlawan, Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa juga mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk menghayati bahkan menanamkan karakter kepahlawanan di dalam diri masing-masing.

Baca Juga: Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Adhy Karyono Optimistis Jawa Timur Siap Hadapi Bencana

Hari Pahlawan Nasional disebutnya sebagai momen tepat bagi seluruh masyarakat untuk terus bangkit dengan kekuatan penuh utamanya dari masa pandemi Covid-19.

"Bagaimana kita menanamkan jiwa-jiwa kepahlawanan, keteguhan, ketangguhan, semangat berkorban dengan ikhlas yang menjadi bagian dari referensi penting karakter seorang pahlawan," pesan Gubernur .

"Yang penting adalah karakter kepahlawanan yang tangguh, tidak mudah menyerah, penuh keikhlasan dan pengorbanan," imbuhnya.

Baca Juga: Warga Nganjuk di Pasar Berbek Nganjuk Full Senyum Disambangi Khofifah, Tukang Becak: Lanjutkan Bu!

Semua karakter tersebut selanjutnya harus menjadi inspirasi kehidupan keseharian di era kekinian. Era di mana seluruh masyarakat dituntut akan reformasi digital di semua sektor.

"Mari kita lakukan refleksi, sesuai dengan tantangan kekinian yang harus kita jawab dengan meneladani karakter pahlawan yang sudah memberikan dedikasi terbaiknya untuk bangsa dan negara," ucap orang nomor satu Jatim ini.

Baca Juga: Khofifah Puji Fasilitas Pembelajaran Modern dan Berteknologi Tinggi di Ponpes Dalwa Bangil

Ia mencontohkan, pada era digitalisasi teknologi, pola perjuangan yang diterapkan pasti berbeda dengan saat revolusi kemerdekaan. Persaingan bukan lagi pada kekuatan senjata, tapi kemampuan penguasaan teknologi. Itulah yang sedang dihadapi generasi masa kini.

Proses digitalisasi telah merambah pada semua lini. Mulai dari informasi, ekonomi, budaya dan sektor lainnya. Digitalisasi teknologi dengan menggunakan Artificial Intelegent mampu menghasilkan big data yang mencakup segala aktivitas pergerakan semua bidang. "Saya mengajak masyarakat dan semua elemen untuk melakukan transformasi digital dalam berbagai sektor," tegasnya.

Pada kesempatan itu, menekankan bahwa dari semua jasa pahlawan dapat diambil kesimpulan bahwa manusia pada dasarnya selalu mengarah pada kebaikan.

Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil

"Dari penghayatan ini muncul satu kesimpulan, bahwa manusia pada dasarnya cenderung pada kebaikan sesuai dengan fitrahnya," ungkap .

Oleh sebab itu, imbau , kebaikan yang menjadi dasar moral bagi manusia ini harus senantiasa dipupuk dan dijaga. Nilai-nilai kebaikan dalam diri masyarakat Indonesia harus diimbangi oleh pendidikan budi pekerti berbasis moralitas.

"Namun kesemua itu tidak bersifat taken for granted, nilai kebaikan harus dijaga oleh pendidikan budi pekerti dan akhlakul karimah, edukasi moral dan berbasis moralitas," imbaunya.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis

melanjutkan, itulah mengapa semangat Arek-Arek Jatim merupakan spirit nasionalisme yang didasari oleh kemanusiaan universal.

lalu menekankan, inilah semangat yang menghimpun berbagai keberagaman suku dan agama di Jatim menjadi bagian dari satu bangsa Indonesia.

Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT

"Semangat kita adalah nasionalisme yang didasari oleh kemanusiaan universal. Arek-arek Jatim yang beragam adalah makhluk sosial, dengan segala perbedaannya menghimpun menjadi satu yaitu sebagai bangsa Indonesia," jelasnya.

Juga ditegaskan oleh mantan Mensos RI itu bahwa pertempuran 1945 di Surabaya dapat menjadi contoh bagi dunia Internasional, bahwa pluralisme bukan justru memecah belah suatu bangsa, tetapi justru merekatkannya.

" 1945 adalah petistiwa yang memperingatkan dunia internasional bahwa pluralisme dan berbagai partikularisme golongan bertindak sebagai perekat dan penyatu anak bangsa, bersama membela kemerdekaan indonesia," sebutnya.

Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration

pun berharap, intisari yang dapat diambil dari perjuangan para pahlawan ini selayaknya menjadi inspirasi bagi Arek-Arek Jatim untuk sekali lagi bersatu memerdekakan bangsa, yang kali ini tengah menghadapi Pandemi Covid-19.

"Kemanusiaan kita tidak kalah menghadapi Covid-19 sebagaimana saat 1945 kita menghadapi penjajahan," ujarnya.

Baca Juga: Jelang Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Khofifah Didoakan Kiai Asep

"Inspirasi yang didapat dari perjuangan para pahlawan ini menjadi kunci bagi kita sebagai Arek-Arek Jatim untuk bekerja sama menghadapi dan mengentaskan pandemi Covid-19. Mari satukan hati dan saling menguatkan" kata gubernur perempuan pertama Jatim ini.

"Momentum Hari Pahlawan ini, mendorong kita untuk melakukan langkah konkrit dalam menghadapi perkembangan digitalisasi. Menguasai dan menerapkan digitalisasi merupakan wujud dari perjuangan masa kini. Mari kita meneladani sikap dan prinsip yang dimiliki oleh Pahlawan Nasional kita," ajaknya.

Di akhir amanatnya, mengajak semua Arek-Arek Jatim untuk menjaga semangat kepahlawanan, solidaritas, dan semangat persatuan.

"Mari bersama mengemban semangat juang untuk terus berdiri di atas cita-cita proklamasi Indonesia. Selamat Hari Pahlawan 2021. Pahlawanku, Inspirasiku. Merdeka!" tutupnya.

Seusai upacara, Gubernur didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan penghargaan Lomba Karya Kepahlawanan 2021 kepada 6 siswa. Yakni Juara I, Rifdah Hanifah SMAN 2 Jember, Juara II Nadia Talitha Soraya SMAN 1 Jember, Juara III Naila Afia Nur Fatimah SMAN 2 Kediri, Juara Harapan I Rizky Rahmatillah SMAN 1 Panji Situbondo, Juara Harapan II Vina Afristalianti SMAN 3 Ponorogo dan Juara Harapan III Nurfaida Isnainah SMAN 1 Bangkalan. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO