Kota Kediri Respons Digitalisasi Aksara Kawi, Wali Kota: Kebudayaan Jadi Nilai Jual City Branding

Kota Kediri Respons Digitalisasi Aksara Kawi, Wali Kota: Kebudayaan Jadi Nilai Jual City Branding Seminar persiapan Kongres Aksara Kawi I 2022. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - menggelar seminar persiapan Kongres Aksara Kawi I 2022 sebagai respons akan dirilisnya Aksara Kawi dalam format digital oleh Unicode.

Unicode adalah sebuah konsorsium internasional yang mengatur standar teknis yang dirancang untuk mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer.

Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2024, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan

Acara yang menghadirkan para ahli di bidang pembacaan aksara kuno, sejarah, wan, desain dan pemrograman komputer tersebut digelar di Hotel Insumo Palace, mulai 13 hingga 14 November 2021.

" mendukung digitalisasi Aksara Kawi karena kami merasa penting untuk ikut merawat tinggalan , seni dan ilmu pengetahuan, karena ini menjadi modal dasar untuk city branding," kata Wali Abdullah Abu Bakar, melalui siaran pers, Sabtu (13/11).

Ia mencontohkan Bali dan Yogyakarta, yang bisa mendatangkan jutaan wisawatan setiap tahun tidak hanya dari faktor keindahan alam, tapi juga karena nilai yang melekat dan terus dirawat.

Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman

Karena itu, menurutnya unsur dan pengetahuan sangat penting sebagai nilai tambah, sehingga menjadi bahan baku cerita atau story telling produk atau jualan setiap daerah atau kota.

Ia menganalogikan sebuah produk tanpa cerita itu ibarat kaos polos, hanya mengandalkan warna dan kenyamanan. Jika bahan dan warna yang sama lalu ditambahkan unsur desain pasti harganya bertambah.

"Produk kriya sebuah daerah jika hanya mengandalkan keterampilan jadinya hanya kerajinan, tapi jika ada unsur pengetahuan, seni dan yang ditanamkan di produk tersebut, menjadi barang seni yang bernilai tinggi, sehingga harga jualnya lebih mahal," imbuh wali kota.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir

Heru Nugroho, Wakil Ketua Bidang Pengembangan Usaha, Kerja Sama, dan Marketing Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi), menyatakan, sangat penting menjadi tempat Kongres Aksara Kawi karena Kawi adalah induk dari aksara-aksara di Nusantara.

"Sah juga kalau mau nyebut Kediri adalah Ibukota Aksara Nusantara, karena mayoritas aksara asli nusantara (hampir semua yang sejak lahir di bumi nusantara) dan sudah terdigitasikan saat ini (Jawa, Sunda, Bali, Bugis atau Aksara Lontaraq, Jangang-jangang atau Aksara Makassar, Rejang, Batak, dan lainnya) termasuk Aksara Lampung, Incung yang masih belum sempat terdigitisasikan, induknya adalah Aksara Kawi," tegasnya yang mendukung pendaftaran Aksara Kawi ke Unicode.

Sebelum aktif mendukung pendaftaran aksara-aksara Nusantara ke Unicode, Heru juga Ketua Tim Kemenpora RI saat mendaftarkan Pencak Silat ke badan kean dunia . Hingga akhirnya pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ditetapkan melalui sidang ke 14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage diselenggarakan di Bogota, Kolombia pada 9-14 Desember 2019.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024

FGD Road to Kongres Aksara Kawi - 2022 dihadiri oleh narasumber Setya Amrih Prasaja filolog dari Dinas Kean Provinsi Yogyakarta sekaligus Ketua Tim Kongres I 2020, Ilham Nurwansyah konsultan aksara Nusantara dari PANDI, Risang Yuwono - Ketua Tobing Institute Yogyakarta, Arief Budiarta - komunitas pegiat aksara Seja Jabung Yogyakarta, Diaz Nawaksara - Ketua Yayasan Pawiyatan Nawaksara, dan Henri Nurcahyo - Komunitas Brangwetan. (uji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO