Resmikan Masjid Al-Mahrus di Kampus IAI Tribakti, KH. Said Aqil Siradj Tak Setuju MUI Dibubarkan

Resmikan Masjid Al-Mahrus di Kampus IAI Tribakti, KH. Said Aqil Siradj Tak Setuju MUI Dibubarkan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj saat memberi keterangan kepada wartawan usai meresmikan Masjid Al-Mahrus di Kompleks IAI Tribakti, Kota Kediri. foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, tidak setuju terhadap desakan dari beberapa pihak yang meminta (Majelis Ulama Indonesia) dibubarkan, terkait dengan adanya penangkapan pengurus oleh Antiteror Mabes Polri beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan Kiai Said, kepada wartawan usai meresmikan Masjid Al-Mahrus di Kompleks Kampus IAI (Institut Agama Islam) Tribakti Jalan Wakhid Hasyim, Kota Kediri, Kamis (18/11).

Pihaknya menegaskan sangat mendukung apa yang dilakukan oleh dengan melakukan penangkapan terhadap pengurus karena diduga terlibat terorisme.

"Siapa pun yang memang tercium terlibat dalam pergerakan terorisme harus ditindak. Tidak pandang bulu dari ormas (mana) berasal. Adapun pembubaran , tidak usah dibubarkan. Itu kan oknumnya (yang ditangkap, red)," katanya.

Ia kembali menegaskan dukungannya terhadap untuk menindak siapa pun yang terlibat terorisme, baik itu JI, JAD, ataupun JAT. "Tapi untuk pembubaran , saya tidak setuju. Karena itu hanya oknum," imbuh Said Aqil.

Sementara menjawab pertanyaan wartawan terkait Hari Toleransi Internasional, Said Aqil mengajak Umat Islam Indonesia untuk menunjukkan bahwa Umat Islam Indonesia betul-betul mengerti tentang Islam.

"Yaitu prinsip Islam tsaqofah islamiyah dan toleran, tasamuh," ujarnya.

Menurutnya, prinsip ini sudah terbukti membuat Umat Islam Indonesia damai tenang, aman, dan nyaman. Ia lalu membandingkan dengan kondisi umat Islam di negara lain yang bergejolak perang saudara tidak henti-hentinya.

"Yang harus dilakukan Umat Islam Indonesia adalah meningkatkan terus toleransi dan jaga toleransi, jangan sampai ada transnasional yang mengganggu sikap budaya kita," terangnya.

"Budaya kita sudah bagus, dengan Pancasila. Kita hidup di negara bukan negara Islam, tapi kita bebas mengamalkan Agama Islam. Mau bikin pesantren, bikin masjid, mau pengajian, mau baca Alquran, mau umroh, mau haji, bebas sebebas-bebasnya. Dibandingkan dengan negara Islam di Timur Tengah, tapi tidak tidak bebas melaksanakan ibadah," pungkasnya. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO