SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Respons positif ditunjukkan oleh beberapa kelompok masyarakat setelah Jenderal TNI Andika Perkasa resmi dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (17/11/2021) kemarin.
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur mengucapkan selamat dan sukses atas dilantiknya Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Baca Juga: Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Syafiq Syauqi menilai keputusan Presiden Joko Widodo dalam memilih Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI adalah langkah tepat.
Terlebih saat ini Jenderal Andika Perkasa adalah figur yang dekat dengan awak media dan memiliki digital diplomasi yang mumpuni. Selain itu, jenderal bertubuh atletis itu memiliki komitmen kuat dalam upaya membangun pertahanan siber.
Seperti yang disampaikan dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal November lalu, Jenderal Andika Perkasa menyebutkan bahwa salah satu prioritas utama kepemimpinannya adalah penguatan keamanan siber.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
"Kami optimis Jenderal Andika Perkasa mampu membangun pertahanan siber yang tangguh seperti yang beliau sampaikan di Senayan," terang Gus Syafiq, sapaan akrab Ketua PW GP Ansor Jawa Timur ini, Kamis (18/11/2021).
Gus Syafiq menyebut bahwa saat ini publik menunggu skema ataupun konsep strategis pertahanan semesta dalam konteks peradaban digital dan pertahanan siber.
"Jenderal Andika Perkasa hanya punya waktu satu tahun menjabat sebagai panglima. Kami harap dalam waktu yang singkat itu, Jenderal TNI Andika Perkasa berani melahirkan karya tentang konsep strategis pertahanan semesta dalam tantangan peradaban digital dan perang siber," tandas cicit Mbah Wahab Chasbullah ini.
Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang
Menurutnya, pertahanan semesta menjadi kekuatan pamungkas negara ini dalam menjaga kedaulatan negara. Konsepsi dan strategi pertahanan yang melibatkan seluruh komponen bangsa perlu dirumuskan bersama antara seluruh kekuatan anak bangsa termasuk civil society.
"Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta artinya adalah pertahanan negara Indonesia bersifat semesta. Yaitu, melibatkan seluruh rakyat dan semua sumber daya nasional, sarana, dan prasarana nasional, dan segenap wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan. TNI perlu segera bersama elemen strategis masyarakat untuk merumuskan sistem yang ideal dan sesuai dengan tantangan zaman," tutur pria berkacamata ini.
Sebagai catatan, Indonesia belum pernah melakukan latihan pertahanan keamanan nasional dalam menghadapi ancaman terhadap negaranya.
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Sekadar informasi, Australia pernah melakukan gladi lapangan bagi konsep pertahanan keamanan negaranya yang berorientasi kepada high technology dan total defence.
Latihan itu merujuk kepada Buku Putih Pertahanan Australia yang di kala itu dikenal dengan Dibb’s White Paper. Diambil dari nama Paul Dibb, Guru Besar Australian National University, ahli strategi yang menjabat sebagai Deputy Secretary Kementerian Pertahanan Australia di tahun 1986.
"Kita berharap Panglima TNI mampu merumuskan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta, utamanya dalam merumuskan sistem pertahanan siber dan ancaman pandemi," pungkas mantan Ketua PC Ansor Tuban ini. (mdr/ian)
Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News