KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri yang tergolong cepat.
Bandara itu dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk.) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
“Kami tujuh bulan yang lalu datang ke sini dengan Pak Sofyan, progresnya baik sekali. Ini akan punya dampak (positif) di selatan Jawa Timur,” kata Luhut saat kunjungan kerja di lokasi pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri, Kecamatan Grogol, Selasa (29/11/2021).
Dengan keberadaan bandara itu, lanjut Luhut, masyarakat di Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, dan sekitarnya tidak perlu lagi ke Surabaya untuk mengakses transportasi udara. Terlebih lagi dukungan infrastruktur jalan tol yang akan mempercepat konektivitas antar daerah.
“Terima kasih kepada Gudang Garam, kami lihat investasinya tidak kecil, delapan sampai sembilan triliun,” terang Luhut.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
Untuk itu, ia mengajak semua pihak mendukung jalannya pembangunan bandara dan tol demi meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah selatan Jawa Timur. Termasuk penyelesaian pembebasan lahan yang sampai saat ini masih tersisa 1,7 hektare.
Sebagai proyek strategis nasional, Luhut meminta pembangunan Bandara Internasional Dhoho tidak boleh ada yang menghambat. Pemerintah telah memberi kelonggaran kepada para pemilik lahan yang dibebaskan dengan nilai ganti untung yang besar.
“Kita semua harus dukung. Polri dan TNI bantu pengamanan, termasuk pemda,” pintanya.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Turut mendampingi Menko Luhut, Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Jalil. Kementerian ATR berkomitmen untuk membantu penyelesaian terkait pengurusan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan bandara.
“Tugas saya membantu pembebasan lahan. Teman-teman BPN harus lebih proaktif. Apa yang sudah dilakukan Gudang Garam luar biasa untuk wilayahnya,” kata Sofyan.
Direktur PT Gudang Garam (Tbk.), Istata Taswin Siddharta menargetkan pembangunan bandara internasional Dhoho akan selesai pada akhir tahun 2022, dan siap beroperasi pada pertengahan 2023. Saat ini progres pembangunannya, yaitu tahapan eartwork sudah mencapai 80 persen.
Baca Juga: Menteri ATR/BPN Ikut Retreat di Lembah Tidar Bareng Presiden Prabowo
“Salah satu tujuan pembangunan bandara ini untuk meningkatkan konektivitas dan memperbaiki disparitas pembanunan di Jawa Timur bagian selatan. Daerah di sekitar bandara juga akan tumbuh menjadi pusat perekonomian baru,” kata Istata.
Selain itu, PT Gudang Garam (Tbk.) melalui anak perusahaannya juga akan membangun akses menuju bandara sepanjang 7,2 km sebagai bagian rangkaian Tol Kediri – Tulungagung sepanjang 37 km. Sehingga total panjang tol tersebut adalah 43 km.
Bandara yang memiliki runway sepanjang 3.300 meter dengan lebar landasan 45 meter ini berdiri di atas lahan seluas 371 hektare. Dengan luas terminal 18.000 meter persegi, bandara ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang setiap tahun. Sebagai bandara internasional, Bandara Dhoho juga melayani penerbangan internasional untuk keperluan ibadah haji dan umrah. (uji/ian)
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News