MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Beberapa nama tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) dikabarkan bakal meramaikan bursa Konferensi Cabang (Konfercab) XVIII PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Mojokerto pada 12 Desember mendatang.
Setidaknya ada dua nama yang belakangan ini santer diperbincangkan para kader, dari pengurus anak cabang (PAC) hingga ranting.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Yaitu Muhamad Syukron Fahmi atau Gus Fahmi, Putra KH Chusaini Ilyas, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Al Mishbar Mojokerto. Serta, Muhammad Al Barra atau Gus Barra, Putra KH Asep Saifuddin Chalim, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, sekaligus Wakil Bupati Mojokerto.
”Beberapa nama untuk dicalonkan memang sudah disebut sahabat-sahabat Ansor. Ada nama Gus Fahmi dan Gus Barra. Bahkan, beberapa PAC dan ranting dikabarkan siap untuk mengusung kedua tokoh muda itu,” ungkap M Ali Nasijk, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, Selasa (30/11).
Menurutnya, kiprah dan khidmat kedua kader tersebut untuk Nahdlatul Ulama (NU) sudah tidak diragukan lagi, baik di PCNU maupun Ansor. Bahkan, ia memprediksi akan muncul nama calon lain di Konfercab GP Ansor Mojokerto, mengingat Mojokerto memiliki banyak kader NU potensial.
Baca Juga: Gus Barra Komitmen Jalankan Pemerintahan Anti-KKN saat Kampanye di Desa Bening
"Jadi, sangat mungkin akan lebih dari dua nama," imbuh dia.
Ali Nasikh menyebut, selain Gus Fahmi dan Gus Barra, Muhammad Mahbullah atau Gus Mahbub dari Pacet juga layak diperhitungkan menjelang konfercab. Termasuk dirinya sendiri selaku incumbent.
"Kalau saya secara pribadi akan menyerahkan sepenuhnya nanti di konfercab," ucap Gus Ali saat ditanya kemungkinan dirinya maju kembali di Konfercab Ansor Mojokerto.
Baca Juga: Jualannya Diborong Kiai Asep, Pedagang Pasar Pugeran: Kami Setia Coblos Paslon Mubarok
Menurutnya, sejauh ini PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto dan panitia konfercab masih akan mematangkan perumusan mekanisme dan tahapan pemilihan dengan berkonsultasi ke DPW PW GP Ansor Jatim sebagai organisasi setingkat lebih tinggi.
Namun, jika mengacu konfercab sebelumnya, mekanisme pencalonan diatur dalam peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/PRT). Di mana setiap bakal calon yang running wajib memenuhi beberapa persyaratan.
Pertama, sudah menjalani tahapan kaderisasi hingga tahap Pelatihan Kader Lanjutan (PKL). Kedua, pernah menjadi pengurus PC GP Ansor (Banom) atau Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) selama satu periode. Ketiga, minimal mengantongi 3 rekomendasi dari 3 PAC dan 25 ranting. Sedangkan, dalam wilayah organisasi PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, sejauh ini tercatat ada 18 PAC dan 278 ranting.
Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis
"Nah, apakah ada perubahan atau tidak itu yang harus kami konsultasikan," terang dia.
Dihubungi terpisah, Ketua PW GP Ansor Jatim Syafiq Syauqi atau Gus Syafiq menegaskan, di samping sudah menjalani kaderisasi hingga tingkat PKL, bakal calon ketua GP Ansor kabupaten/kota juga harus mampu menggerakkan kaderisasi yang telah terbangun dengan baik.
”Menurut saya, itu yang tidak kalah penting. Bagaimana pola kaderisasi GP Ansor di Kabupaten Mojokero ini akan mampu melahirkan pemimpin dan kader emas yang lebih baik dan diperhitungkan,” tandas Putra Almarhum KH Amanullah, Pengasuh Pondok Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini. (ris/ian)
Baca Juga: Warga Jetis Ucapkan Janji Setia untuk Menangkan Pasangan Mubarok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News