Financial Inclusion Capai 92%, Khofifah Harap Kabupaten dan Kota di Jatim Jadi Smart City

Financial Inclusion Capai 92%, Khofifah Harap Kabupaten dan Kota di Jatim Jadi Smart City Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawanca dalam acara Integrated Technology Hybrid Event yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Ballroom Grand City, Surabaya Rabu (1/12). Foto: humas pemprov Jatim

Menurut dia, banyak masyarakat yang kini telah beradaptasi dengan sistem atau IT yang telah diterapkan oleh pemerintah. "Misalnya retribusi pasar di Jatim sudah sangat banyak yang menggunakan QRIS. Ini juga menjadi arti bahwa proses keterpaduan untuk membangun kota yang cerdas sudah pada jalan yang tepat (on the right track)," paparnya

Di akhir, mengatakan bahwa jelang Presidensi tahun 2022 mendatang, sudah selaras dengan salah satu isunya yakni pembangunan . "Ini merupakan sebuah acara yang akan mendukung dan memberikan pemahaman lebih jauh terkait penerapan yang terintregasi di mana sesuai dengan salah satu isu Presidensi mendatang," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa ITE Hybrid Event 2021 merupakan sebuah alarm bagi kita semua untuk segera melakukan transformasi digital menuju .

"Maksud dari penyelenggaran ITE 2021 ini adalah sebagai wakeup call dalam mendorong terselenggaranya ," tuturnya

Tito melihat betapa keagungan teknologi saat ini mampu memunculkan konsep untuk mengoleh sebuah perkotaan. Konsep IT dan Komunikasi tersebut kini dimanfaatkan oleh kota-kota besar termasuk juga negara besar dalam mengelola wilayahnya.

"Sehingga saat ini sudah meluncurkan pengurusan KTP yang terintegrasi di seluruh Indonesia. Jadi, jika ada masyarakat yang KTP-nya domisili di Jakarta dan saat ini tinggal di Papua, sudah bisa mengurus disana. Hanya perlu sidik jari," paparnya.

Guna mendukung pertumbuhan di Indonesia, Tito menyebutkan perlu adanya perubahan-perubahan yang dilakukan. "Misalnya untuk merubah mindset masyarakat dari yang biasanya bekerja biasa-biasa aja perlu dilakukan transformasi," kata Tito.

Dengan didukungnya oleh Presiden RI Joko Widodo, maka peluang-peluang besar dalam pelaksanaan ini semakin terbuka. Utamanya, juga sangat mendukung terwujudnya pemerintahan yang bersih dan mempermudah pengambilan keputusan.

"Butuh juga merubah mindset pimpinan/pejabat daerah, memberikan kesadaran pentingnya IT. Sehingga butuh adanya pelatihan atau seminar yang diperlukan," kata Tito.

"Mendorong database bersifat nasional, artificial intelegent untuk memproses dan memprediksi serta digitalisasi anggaran. Saya rasa ini bisa mendorong kita untuk jadi ," imbuhnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dirjen Bina Administrasi Kewilahahan RI Safrhizal AZ, Presdir PT. Mavic Media Arya Setya, Bupati/Walikota se-Jatim serta Ka. OPD lingkungan Pemprov Jatim terkait. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO