KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Maraknya kasus pencabulan yang menyasar anak di sejumlah pondok pesantren (Ponpes) menjadi perhatian serius Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Keprihatinan itu disampaikan saat inspeksi mendadak (sidak) ke Popes Nurul Huda, dan Ponpes Manarul Huda.
"Saat ini sedang ramai di media massa, banyak anak-anak yang sedang menimba ilmu di ponpes mengalami perlakuan kurang baik. Dan mirisnya, itu baru terungkap setelah ada media yang berani mengekspos, bahkan sudah merembet di tetangga Kota Mojokerto," ujarnya, Selasa (21/12).
Baca Juga: Hasil Penelitian Perbaikan Persyaratan Administrasi Serta Visi, Misi dan Program Cawali Mojokerto
Ia menyebut, sistem pendidikan ponpes yang membatasi interaksi dengan dunia luar serta mengharuskan untuk menginap berpotensi terjadinya tindak kriminalitas, baik itu pelecehan seksual maupun tindak kekerasan lainnya.
"Ini yang jadi keprihatinan saya, kenapa justru di tempat yang mulia untuk menimba ilmu agama justru malah terjadi tindakan di luar norma agama, sosial, dan hukum oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Karena itu, ia meminta para santriawan dan santriwati agar lebih terbuka dan tidak menutup diri saat mendapatkan perlakuan yang tak wajar dari siapapun juga yang berada di dalam maupun luar ponpes, agar hal buruk tersebut bisa dicegah dan diantisipasi secara dini.
Baca Juga: Resmi Daftar ke KPU Kota Mojokerto, Ning Ita Optimis Menang
"Jangan takut dan sungkan untuk melapor apabila mengalami perlakuan yang keluar dari norma. Siapa yang kalian percaya maka sampaikan," kata wali kota yang karib disapa Ning Ita ini.
Ia juga mengingatkan bahaya narkoba yang sekarang ini sudah masuk ke wilayah pondok pesantren. Sebab, kasus tersebut benar sudah terjadi di Kota Mojokerto.
"Penyalahgunaan narkoba di Kota Mojokerto tidak lagi menyasar remaja usia SMA ke atas, tapi sudah menyentuh pelajar SMP. Bahkan, info terbaru yang saya dapat, salah satunya berada di sekolah agama," paparnya.
Baca Juga: Pendaftaran Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto Tahun 2024
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Nurul Huda, KH Faqih Usman, memiliki cara untuk membentengi para santrinya dari berbagai hal negatif, seperti menggandeng kepolisian dan TNI untuk melakukan pengawasan serta sosialisasi setiap hari Jumat.
"Santri kita total ada 1.600-an, setiap Jumat ada sosialisasi serta pengawasan tentang kenakalan remaja dari kawan-kawan polisi, tentara, dan instansi terkait. Ini untuk memberi pemahaman kepada santri soal hal negatif yang bertentangan dengan norma hukum," kata Faqih. (ana/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News