Pada tahun 2021 di Jawa Timur telah dilakukan penanaman mangrove sebanyak 881.508 batang pada lahan seluas 295,62 hektare yang tersebar di Kabupaten Gresik sebanyak 5.000 batang dengan luas 1,5 hektare, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 254.479 batang dengan luas 104,49 hektare, di Kabupaten Pasuruan sebanyak 25.000 batang dengan luas 10 hektare, di Kabupaten Situbondo sebanyak 163.449 batang dengan luas 49,53 hektare, di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 338.580 batang dengan luas 100,1 hektare, dan hari ini di Kabupaten Probolinggo sebanyak 95.000 batang dengan luas 30 hektare.
Sedangkan di tahun 2020 telah dilaksanakan penanaman mangrove di Jawa Timur seluas 1.046 hektare dengan jumlah bibit sebanyak 4.203.200 batang dengan jenis Rhizophora sp., Avicennia sp., dan Sonneratia sp. yang ditanam di 14 kabupaten/kota. Direncanakan pada tahun 2022 akan dilakukan penanaman mangrove di Jawa Timur seluas 1.280 hektare. Di mana hal ini sebagai salah satu upaya Pemprov Jatim dalam melakukan restorasi mangrove secara nasional yang ditargetkan seluas 600.000 hektare sampai dengan tahun 2024.
Sebelumnya, penanaman mangrove juga telah dilakukan di berbagai lokasi di Jawa Timur seperti di Ujungpangkah Gresik pada tanggal 28 Oktober 2021, di Muncar Banyuwangi pada tanggal 29 Oktober 2021, di Sepulu Kabupaten Bangkalan pada tanggal 4 November 2021 lalu.
Tidak hanya itu, selain melakukan penanaman mangrove dan cemara laut, Gubernur Khofifah memberikan hibah alat ekonomi produktif kepada beberapa Kelompok Tani Hutan (KTH). Di antaranya KTH Teratai Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung Kab. Lumajang, KT Alas Subur (IPHPS) Desa Sumberkare Kec. Wonomerto Kab. Probolinggo, KTH Alam Subur Desa Kaliacar Kecamatan Gading Kab. Probolinggo, KT Tunas Harapan (IPHPS) Desa Boto Kec. Lumbang Kab. Probolinggo, KTH LMDH Wono Lestari - KUPS Kapulaga Desa Burno Kec. Senduro Kab. Lumajang, KTH LMDH Wonolestari - KUPS Jagung Desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, dan KT Rimba Mas Desa Gerbo Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan.
Di mana total jumlah bantuan hibah tersebut meliputi 168 buah cangkul, 165 buah golok, 101 unit handsprayer, unit motor roda 3, 39 unit mesin pemotong rumput, 6 unit mesin kompos, 7 unit pencacah rumput, 25 buah gunting pangkas, 26 unit gerobak dorong, 2 unit bak penampung, 7 unit pompa air, 4 unit gergaji mesin, 12 unit timbangan besar, 15 buah kapak, 2 unit gazebo, 5 unit mesin perontok jagung, serta 1 unit kompresor listrik.
Kemudian 1 unit mesin jahit, 1 unit mesin perajang empon-empon, 1 unit mesin pengering , 4 unit tenda lipat, 1 unit timbangan digital, 4 unit pondok payung, 1 unit kumbung jamur, 1 unit mixer baglog, 1 unit press baglog, 1 unit alat sangrai kopi, 1 unit mesin grinder kopi, 1 unit alat peracik kopi, 1.150 unit botol madu 500 ml, 1.300 botol lebah madu 250 ml, 3 unit ekstraktor madu, 4 unit alat uji kadar air madu, 60 unit corong, dan 6 unit pakaian anti sengat.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga melakukan penyerahan sertifikat kenaikan kelas KTH, kepada 9 KTH dari Probolinggo dan 4 dari Lumajang serta penyampaian SK Pendamping Perhutanan Sosial kepada 6 Non ASN dan 3 ASN di lingkup Pemprov Jatim.
Di kesempatan yang sama Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi menambahkan, secara pribadi dirinya turut bangga dan mengapresiasi penanaman Mangrove di Jatim yang merupakan inisiasi dari Gubernur Khofifah.
"Bahkan program yang dicanangkan oleh Gubernur Khofifah lebih dulu ketimbang dari arahan Pemerintah Pusat untuk penanaman mangrove. Mengingat hal ini merupakan kebutuhan kita semua. Kami juga melakukan berbagai program rehabilitasi mangrove di Jatim dengan berbagai upaya mitigasi perubahan iklim dan antisipasi fenomena global warming," kata Jumadi. (dev/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News