Resolusi 2022: Ekspor Olahan Produk Pertanian, hingga Peningkatan Kualitas Komoditi Perkebunan

Resolusi 2022: Ekspor Olahan Produk Pertanian, hingga Peningkatan Kualitas Komoditi Perkebunan Marzuki Abdul Ghofur dan Lia Istifhama dalam sebuah kesempatan. foto: ist.

Senada, Lia Istifhama menjelaskan pentingnya realisasi prinsip hasil yang dijelaskan oleh Gubernur Khofifah dalam beberapa kesempatan, yaitu tanam, petik, olah, kemas, jual.

“Dengan memenuhi unsur tanam, petik, olah, kemas, dan jual, maka produk pun akan semakin naik kelas dengan menjadi produksi pangan olahan terkemas. Saat menjadi produk olahan, maka potensi lokal sangat mudah terdorong untuk memasuki pasar global,” terang Doktoral Ekonomi Syariah UINSA ini.

Apalagi, lanjutnya, di era 5.0 ini digitalisasi sangat mendominasi. Maka, produk olahan sangat memungkinkan dapat memasuki kompetisi dalam pasar digital.

“Dalam hal ini, digital secara otomatis banyak membawa perubahan, termasuk pasar yang umumnya mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung, berangsur berubah dengan pertemuan secara virtual. Dan kemasan menarik sebuah produk pangan, akan menjadi penentu bagaimana produk diterima oleh pangsa pasar,” jelasnya.

“Unsur menarik dan daya tahan lamanya sebuah produk, atau yang terkait durable dan non durable-nya sebuah produk, juga menjadi penentu utama. Karena pastinya banyak konsumen yang lebih memilih produk yang tidak cepat basi. Dengan kata lain, frozen food bisa menjadi solusi penting dalam pengolahan produk ,” pungkasnya. (mdr/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO