BONDOWOSO (BangsaOnline) - Gunung merapi Ijen tak hanya mepunyai gunung, kawah, atau api biru abadi yang menarik minat banyak wisatawan. Di Kecamatan Sempol, Bondowoso, terdapat Kawah Wurung yang punya hamparan rumput ibarat bukit teletubbies yang bisa menjadi wisata alternatif baik wisatawan lokal, maupun mancanegara.
Kawah Wurung secara letak gografis berada di Desa Jampit, Kecamatan Sempol, Bondowoso. Namun kawasan yang memiliki luas sekitar 100 ha ini masuk dalam pengelolaan Perhutani KPH Bondowoso.
Baca Juga: Geliatkan Wisata Pasca Pandemi, JTP 3 Gelar Dino Night Run
Nama Kawah Wurung diambil lantaran kondisi geografis kawasan yang menyerupai kawah yang tidak jadi (wurung, bahasa Jawa). Konon katanya, kawasan ini dulunya merupakan bagian dari kaldera Gunung Ijen. Hal itu bisa dilihat dari adanya hamparan lembah menganga seperti Kaldera.
Tak mudah seperti apa yang dibayangkan, untuk menuju kawasan bukit yang berjuluk Highland Paradise ini bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Ada dua rute alternatif, yakni lewat areal perkebunan Jampit dan Margahayu. Keduanya adalah kawasan PTPN XII Kalisat Jampit.
Adapun rute yang lewat kebunan Jampit jalanan masih berupa jalan makadam sepanjang 18 km. Sehingga, bagi kendaraan roda empat perjalanan melalui Jampit terkesan cukup melelahkan. Meskipun sepanjang perjalanan wisatawan bisa menikmati kebun kopi dan strawberry yang dikelola perkebunan.
Baca Juga: Wisata Sunrise Hill Gedong Songo Semarang, View Bukit Indah dan Harga Tiket di Bulan ini
Sementara jika lewat Margahayu jalannya relatif cukup mudah, kendati hanya berupa jalanan tanah berpasir. Di kiri kanan jalan sepanjang 3 km juga bisa menikmati area kebun kopi. Setelah melewati perkampungan milik perkebunan, kendaraan roda empat maupun roda dua bisa langsung diparkir di kaki bukit. Bahkan, untuk kendaraan roda dua bisa langsung naik hingga atas bukit pandang.
Begitu tiba di atas bukit pandang, panorama alam bukit tampak mempesona langsung memanjakan mata. Betapa tidak. Sejauh mata memandang yang tampak hanyalah hamparan lembah padang sabana dan perbukitan yang menghijau bak permadani.
Tak hanya itu. Di seberang lembah sabana itu berdiri kokoh perbukitan bernama Bukit Cincin. Dinamakan Bukit Cincin karena di puncak bukit itu terdapat sebuah kubangan layaknya kaldera gunung berdiameter sekitar 100 meter yang bulat bak cincin.
Baca Juga: Resmikan Kampung Tani Jamsaren, Wali Kota Kediri: Cocok untuk Wisata Edukasi Urban Farming
Sebagian wisatawan malah menamakan kawasan perbukitan itu sebagai Bukit Teletubbies, karena mirip dengan bukit buatan yang terdapat dalam tayangan televisi yang ngetop di era 90-an tersebut. Yakni, berupa bukit halus menghijau seperti diselimuti permadani. Namaun Belakangan, Kawah Wurung mulai dilirik untuk pengembangan olah raga paralayang dan gantole.
Sejumlah pegiat olah raga dirgantara dari luar Bondowoso mulai berdatangan untuk melakukan uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengukur potensi angin yang ada di kawasan itu yang menggerakkan paralayang dan gantole. Termasuk untuk area pendaratan setelah puas menikmati Kawah Wurung dari udara.
“Para pegiat olah raga paralayang mulai uji coba di area perkebunan kopi megasarai simpol, lokasi ini memang pas di jadikan area olahraga paralayang,” ujar Icuk salah satu pegiat olah raga paralayang
Baca Juga: Jelang Musim Libur, Simak Tips Hadirkan Liburan Edukatif Bagi Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News