800 Calon Santri Tebuireng Tak Tertampung, Akibat Keterbatasan Gedung | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

800 Calon Santri Tebuireng Tak Tertampung, Akibat Keterbatasan Gedung

Editor: MMA
Selasa, 28 Juni 2022 11:16 WIB

Para wali santri baru saat acara Silaturahim Pengasuh dan Wali Santri di Masjid Ulul Albab Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, Ahad (26/6/2022). Foto: mma/bangsaonline.com

Pantauan BANGSAONLINE.com saat pertemuan Wali Santri Baru di halaman Gedung Madrasah Tsnanwiyah Tebuireng, santri atau siswa baru yang diterima tahun ini terpaksa dibatasi sebanyak 7 ruang kelas. Yang tak tertampung hampir 50 persen dari calon santri atau siswa-siswi Tsanawiyah yang mendaftar.

Kenapa para orang tua menjadikan Tebuireng sebagai pesantren favorit. "Karena barokahnya," kata Hj Maimunah Saroh, warga Surabaya, yang mengantarkan putranya ke Tebuireng. Yang dimaksud barokah adalah barokah Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari.

Selain itu tentu sistem pendidikannya yang maju dan bagus. "Para guru atau ustadznya terkenal ikhlas-ikhlas," tutur Maimunah Saroh lagi yang empat putranya dipondokkan di Tebuireng semua.

Alasan lain karena Tebuireng pusat Nahdlatul Ulama (NU). Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari adalah pendiri NU. Menurut dia, suatu kebanggaan menjadi santri Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari yang dikenal penuh barakah, pendiri NU dan pendiri Tebuireng, disamping juga dikenal sebagai pejuang kemerdekaan RI yang kemudian oleh pemerintah dikukuhkan sebagai pahlawan nasional.

Sementara Pengasuh Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) saat menyampaikan sambutan menegaskan bahwa Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari sangat menekankan silaturahim.

“Sampai beliau mendirikan Nadhlatul Ulama,” tegas Gus Kikin yang putra KH Mahfudz Anwar dan Nyai Abidah Ma’shum. Nyai Abidah adalah putri Nyai Khoiriyah, putri Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy'ari. Nyai Khoiriyah dikenal sangat luas ilmunya, bahkan populer sebagai pelopor pesantren putri Indonesia.

Selain itu, tegas Gus Kikin, Hadratussyaikh sangat menekan pentingnya ilmu. Karena itu Hadratussyaikh mendirikan Tebuireng.

(KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Foto: ist/rm.id)

Gus Kikin berharap para wali santri membantu dengan doa. “Mohon doanya semoga para santri bisa menjadi penerus generasi yang akan datang,” kata Gus Kikin.

Gus Kikin berharap para santri Tebuireng menjadi orang alim yang mampu memberikan maslahat kepada masyarakat. 

Dalam acara silaturahim itu juga dilakukan serah terima santri secara simbolik. Wali diwakili Baddrutamam, Bupati Pamekasan, yang putrinya menjadi Tebuireng. Sedang penerima diwakili Ustadz Lukmanul Hakim, Kepala Pondok Tebuireng. (MMA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video