Banyak yang Belum Terpublikasi, Alumni Tebuireng Gali Pemikiran dan Sejarah Kiai Hasyim Asyari
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: M Didi Rosadi
Selasa, 26 Juli 2022 20:15 WIB
Nur Kholis melanjutkan, ternyata para kiai itu cerdik, mereka bisa mengelabui kolonial Belanda dengan siasat. Hal itu dilakukan Kiai Ridlwan Abdullah yang berhasil memfasilitasi rapat persiapan pembentukan jam'iyah NU dengan alasan haul pertama Syaikhona Kholil.
"Dengan alasan itu, para kiai dapat berkumpul di Surabaya tanpa mendapat halangan dari pemerintah kolonial. Informasi ini saya gali dari KH Sholahuddin Azmi atau Gus Udin, cucu Kiai Ridlwan Abdullah," paparnya.
Presidium Nasional Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng atau Ikapete itu menambahkan, ia juga melakukan penggalian informasi kepada sejumlah santri senior Tebuireng di era tahun 70'an. Saat ini para alumni itu sudah menjadi kiai berpengaruh, di antaranya KH Abdul Muhaimin Makki, pengasuh Pesantren Asshomadiyah, Bangkalan.
Di Bangkalan ia juga mendapat banyak informasi dari Ketua PCNU Bangkalan yang juga cicit Syaikhona Kholil, KH Makki Nasir. Dari keterangan mereka tersebut banyak testimoni dan informasi yang menjadi pendukung data primer yang saat ini telah menjadi bahan kajian.
"KH Hasyim Asyari selalu menjadi problem solver dalam permasalahan kebangsaan. Namun penulisan sejarah belum banyak mengeksplorasi peran beliau. Saya berharap nantinya dokumentasi yang diterbitkan menjadi literasi yang juga bisa diakses di media sosial, sehingga menjangkau generasi milenial saat ini," pungkasnya. (mdr/ari)